Tipe LSA OSPF

Ospf menggunakan Link State Database (LSDB) dan mengisi database ini dengan LSA (Link State Advertisement). Pada artikel ini, telah disebutkan tipe tipe LSA. Dari pada menggunakan 1 LSA, ospf akan menggunakan berbagai macam tipe LSA. Tipe - tipe LSA ini adalah 
    • LSA tipe 1  : Router LSA
    • LSA tipe 2  : Network LSA
    • LSA tipe 3  : Summary LSA
    • LSA tipe 4  : Summary ASBR LSA
    • LSA tipe 5  : AS external link LSA  
    • LSA tipe 6  : Multicast LSA (tidak didukung router cisco)
    • LSA tipe 7  : NSSA LSA

LSA Tipe 1

Ok kita akan lihat LSA tipe 1 ini, menggunakan topologi di bawah ini.
ospf topologi











Konfigurasikan ospf pada kedua router diatas, caranya dapat dilihat disini. Sekarang kita akan lihat database pada router R2 menggunakan perintah show "ip ospf database".
sh ip ospf database
Dari hasil perintah "show ip ospf database" terlihat 2 buah lsa yang di-generate oleh router R2 dengan link id 12.12.12.2) dan router R1 dengan link ID 12.12.12.1. LSA ini selalu berada dalam satu area, dan tidak akan berpindah ke area lain.

LSA Tipe 3

Dengan topologi yang sama, kita akan menambahkan satu area lagi, sehingga topologinya akan seperti dibawah ini.

Sekarang Router R1 akan berfungsi sebagai router ABR. Router R1 akan membuat LSA tipe 3 dan membanjiri area 0 dan area lain dengan LSA tipe 3, dan dengan cara ini router pada satu area tahu tentang network pada area lain.
Jika kita lihat pada tabel routing router R2, akan muncul rute dengan kode "O IA". Inilah LSA tipe 3 Summary.
Show ip route ospf










LSA Tipe 2

Masih ingat tipe network ospf ? LSA tipe 2 atau network LSA digunakan pada network multiaccess. Pada tipe network multiacces, ospf akan mengadakan pemilihan DR/BDR.
Kita akan lihat tipe LSA tipe 2 ini dengan topologi seperti dibawah ini,

ospf topologi










Pada area 20, kita menggunakan switch untuk menghubungkan router R2, router R4 dan router R5. Kita lihat database ospf di router R4 menggunakan perintah "show ip ospf database". Seperti LSA tipe 1, LSA tipe 2 ini hanya akan beada dlam satu area.
show ip ospf database
 

LSA tipe 4 dan LSA tipe 5

Sejauh ini kita telah melihat LSA tipe 1, 2 dan 3. Untuk melihat LSA tipe 4 dan tipe 5 kita membutuhkan ASBR. Masih ingat ASBR ? Untuk membuat ASBR, saya akan redistribute network lain pada router R4 

R4#
R4# configure terminal
R4(config)# interface loopback 0
R4(config-if)# ip address 44.44.44.44 255.255.255.0
R4(config-if)# router ospf 20
R4(config-router)# redistribute connected subnets
R4(config-router)# ^Z
Menggunakan topologi yang sama diatas, saya membuat interface loopback 0, memberikan ip address, dan memberitahukan ospf untuk redistribute interface loopback ini pada ospf. Mari kita lihat database ospf (LDSB) pada router R3 dan router R1.
show ip ospf database router cisco






















Router R3 berada dalama area lain dari router R4, sehingga router R3 ini perlu tahu dimana ASBR. Pada LSDB router R3 kita dapat melihat tipe 5 external LSA dan tipe 4 summary ASBR yang berisi ip address router R4. Karena LSA tipe 4 inilah router R3 tahu bagaimana mencapai ASBR. LSA ini dibuat oleh router R1. 

LSA tipe 7 

LSA tipe ini akan selalu berada dalam area (area nssa). Router ospf diluar area nssa akan melihat sebaga tipe 5 LSA.
Menggunakan topologi yang sama, saya akan mengubah area 30 menjadi nssa (not-so-stubby area)

R3(config)# router ospf 30R3(config-router)# area 30 nssa
R3(config-router)# ^Z

R1(config)# router ospf 1
R1(config-router)# area 30 nssa
R1(config-router)# ^Z

Ok sekarang area 30 adalah area nssa, saya akan membuat interface loopback dan me-redistribute pada ospf.

R3(config)# interface loopback 0
R3(config-if)# ip address 33.33.33.33 255.255.255.0
R3(config-if)# router ospf 30
R3(config-router)# redistribute connected subnets
R3(config-router)# ^Z

Ok sekarang kita lihat LSDB router R1 dan router R3,
sh ip ospf database lsa tipe 7 R1
show ip ospf database lsa type 7 router R3

Router R1 mempunyai LSA tipe 7 ini, karena router ini berada dalam satu area dengan router R1. Router R1 akan men- translate LSA tipe 7 menjadi LSA tipe 5 external dan membanjiri area 0, karena router ini adalah router ABR.
ttranslation type 7 to type 5 lsa

Sekarang kita akan melihat LDSB pada router R4 yang berada pada area lain,
show ip ospf database router cisco

Router R4 hanya mempunyai LSA tipe 5, yang membuktikan bahwa LSA tipe 7 hanya berada pada area nssa.  

Download file konfigurasi lab ini.

Tipe Network OSPF

Ada lima tipe network yang dikenal oleh router cisco, mereka adalah :
  • broadcast
  • non-broadcast
  • point-to-point
  • point-to-multipoint
  • nonbroadcast multiaccess

broadcast

Ospf akan menganggap "multiaccess network" jika kita menggunakan tipe network broadcast. Ini adalah tipe default network yang menggunakan interface ethernet. Tipe network ini mempunyai waktu Hello 10 detik dan waktu Dead 40 detik. OSPF akan memilih DR/BDR.

nonbroadcast

Frame relay dan ATM adalah contoh  tipe network nonbroadcast. Tipe network ini mempunyai waktu hello 30 detik dan waktu dead 20 detik. Adjacency dengan router neighbors dilakukan secara manual dan OSPF akan melakukan pemilihan DR/BDR, setelah adjacency terbentuk.

point-to-point

Ini adalah tipe network yang paling sederhana. Tidak akan terbentuk DR/BDR, waktu hello 10 detik , waktu dead 40 second. Tipe ini biasanya digunakan untuk 2 router yang saling terhubung langsung. Tidak ada pemilihan DR/BDR.

point-to-multipoint

Ospf akan menganggap tipe point-to-multipoint sebagai sekumpulan tipe point-to-point. Mempunyai waktu hello 30 dan waktu dead 120. Tidak ada pemilihan DR/BDR.

nonbroadcast multiaccess

Tipe network ini mirip dengan point-to-multipoint, adjacency dengan router neighbors dilakukan secara manual. Mempunyai waktu hello 30 detik dan waktu dead 120 detik.


Designated Router / Backup Designated Router (DR/BDR)

ospf multi access topology



















Pada gambar diatas, 4 router ospf terhubung dengan switch. Setiap router itu akan menjadi neighbors dengan ketiga router lainnya, saling mengirimkan paket hello, saling bertukar lsa...dll...dll.

fullmesh ospf


















Inilah yang kita dapat, sebuah network ospf fullmesh. Setiap router akan mencoba menjadi neighbors dengan router lainnya, dan kita akan mempunyai banyak paket ospf yang membanjiri jaringan. 
Untuk mengatasi hal ini dan membuat network efisien, ospf akan melakukan pemilihan Designated Router (DR) dan backupnya BDR. Sehingga router ospf hanya membentuk neighbors dengan DR dan bukan dengan router lainnya

DR dan BDR hanya terbentuk pada network multi-access. Untuk tipe network point-to-point tidak akan terbentuk DR/BDR, karena hanya ada satu router pada ujung lainnya. Masuk akal kan?

DR/BDR akan dipilih berdasarkan:
  • Router dengan prioritas tertinggi akan menjadi DR
  • Router dengan prioritas tertinggi kedua akan menjadi BDR
  • Jika prioritas sama, router dengan Router ID (RID) tertinggi yang akan menjadi DR dan router dengan RID tertinggi kedua akan menjadi BDR.
  • Router yang bukan DR/BDR akan muncul sebagai "DROTHER"

Membersihkan Heatsink Processor

Panas adalah musuh utama komputer. Untuk menjaga suhu CPU biasanya digunakan sistem pendingin yang terdiri dari kipas dan heatsink. Jenisnya banyak, mulai yang dari standar produsen CPU yang hanya menggunakan kipas + heatsink sampai yang aftermarket dengan pendingin cairan. Walaupun bermacam - jenis tetapi bahannya hampir sama, aluminium alloy. Sistem pendingin ini dapat ditemukan di CPU dan VGA, dan motherboard.   

Seiring waktu, debu akan menempel pada heatsink, heatsink akan hitam dan berkerak. Apalagi jika heatsink jarang dibersihkan.

Ok kita siapkan alat dan bahan 
Alat
  • Sikat gigi bekas 
  • Kuas ukuran kecil / sedang
  • Blower tangan  
  • Sarung tangan karet (jika ada)

Bahan 
  • Cairan pemutih pakaian (saya mengunakan merk bayclin karena mudah dibeli di warung / kios kecil )
  • Air
Siapkan larutan bayclin, biasanya saya mencampur satu liter air bersih dengan satu atau dua tutup botol cairan bayclin. Lepas kipas dan heatsink dari komputer. Jangan lupa matikan dulu komputernya. Pisahkan kipas dan heatsink. Rendam heatsink dalam larutan bayclin yang disiapkan sebelumnya, selama kurang lebih 10 menit. Sambil menunggu bersihkan komputer dari debu menggunakan kuas, dan blower tangan. Tanya tukang reparasi jam dimana membeli blower tangan. 

Setelah 10 menit direndam, gunakan sikat gigi bekas untuk menyikat heatsink  dibawah air mengalir. Keringkan heatsink dengan cara dijemur atau diangin-anginkan.  

Lihat hasilnya bersih bukan ?
heatsink processor

















* gambar berasal dari wikipedia

Ospf Multiple Area

Setelah menyelesaikan lab ini, kita tahu bagaimana cara mengkonfigurasi ospf pada router cisco, menentukan area dan me-verifikasi ospf.

Design network dalam berbagai area, akan memberikan keuntungan tersendiri diantaranya kemudahan untuk troubleshooting jika network itu bermasalah. Sebagai contoh Divisi Sales adalah ospf area 1, Divisi Teknik adalah ospf area 2, dengan begini kita tahu untuk mengisolasi masalah jika terjadi pada network Divisi Sales atau Divisi Teknik. 

Cara konfigurasi ospf multiple area sama dengan konfigurasi area backbone, perbedaannya hanya terletak pada nomor area. Router yang menghubungkan area yang berbeda disebut Autonomous Border System (ABR). Ingat area 0 adalah area backbone, dan semua area harus terhubung pada area ini. 

Ok, kita akan meng-konfigurasikan ospf multiple area menggunakan topologi berikut,
ospf multiple area topologi
Router R1
R1# configure terminal
R1(config)# router ospf 2
R1(config-router)# network 1.1.1.0 0.0.0.255 area 2
R1(config-router)# network 12.12.12.0 0.0.0.3 area 2
R1(config-router)# exit
R1(config)#

Router R2
R2# configure terminal
R2(config)# router ospf 1
R2(config-router)# network 12.12.12.0 0.0.0.3 area 2
R2(config-router)# network 23.23.23.0 0.0.0.3 area 0
R2(config-router)# exit
R2(config)# 
 
Router R3
R3# configure terminal
R3(config)# router ospf 1
R3(config-router)# network 23.23.23.0 0.0.0.3 area 0
R3(config-router)# network 34.34.34.0 0.0.0.3 area 10
R3(config-router)# exit
R3(config)#

Router R4
R4# configure terminal
R4(config)# router ospf 10
R4(config-router)# network 4.4.4.0 0 0.0.255 area 10
R4(config-router)# network 34.34.34.0 0.0.0.3 area 10
R4(config-router)# exit
R4(config)#

Verifikasi

Kita lihat tabel routing pada router R1
show ip route Router R1

Dari hasil perintah "show ip route" terlihat kode "O IA" ospf inter-area. Kita dapat melihat router ABR menggunakan perintah "show ip ospf border-routers".

show ip ospf border-routers
File lab gns3 ospf multiple area, dapat didownload disini.

OSPF Single Area

Pada artikel ini, kita telah berkenalan sedikit dengan ospf, tipe area pada ospf, tipe Link State Advertisement (LSA) dan cara kerja ospf. 

Menggunakan topologi berikut, kita akan belajar cara konfigurasi dasar ospf 
topologi ospf configuration

Konfigurasi OSPF 

Perhatikan pada topologi di atas, router R1 dihubungkan dengan interface serial pada router R2. Router R3 di hubungkan dengan interface fast ethernet dengan router R2. Ketiga router berada dalam satu area, area 0 atau area backbone.  
Network 172.16.0.0/24 adalah LAN pada router R1 L
Ok kita konfigurasikan ospf pada ketiga router. 


Router R1
R1# configure terminal
R1(config)# router ospf 1
R1(config-router)# network 12.12.12.0 0.0.0.3 area 0
R1(config-router)# network 172.16.0.0 0.0.0.255 area 0
R1(config-router)# network 200.0.0.1 0.0.0.0 area 0
R1(config-router)# exit

Router R2
R2# configure terminal
R2(config)#router ospf 100
R2(config-router)# network 0.0.0.0 255.255.255.255 area 0
R2(config-router)# exit
R2(config)#

Router R3
R3# configure terminal
R3(config)# interface fastEthernet 0/0
R3(config-if)# ip ospf 1 area 0 
R3(config-if)# interface loopback 0
R3(config-if)# ip ospf 1 area 0
R3(config-if)# interface loopback 1
R3(config-if)# ip ospf 1 area 0
R3(config-if)# exit
R3(config)# router ospf 1
R3(config-router)# router-id 10.10.10.10 

Cara konfigurasi pada router R1 adalah yang paling umum, dimana kita mengaktifkan routing protokol ospf pada router cisco, meng-advertise network dan menentukan area. Pada router R2 adalah versi singkatnya, daripada menggunakan ip address network yang akan diadvertise, kita gunakan wildcard -nya, sehingga perintah "network 0.0.0.0 255.255.255.255 area 0" berarti semua ip address pada interface aktif (up/up) akan dimasukkan dalam area 0.

Pada router R3, kita mengkonfigurasikan ospf langsung dibawah interface, sintaks-nya adalah ip ospf ospf-process area-ospf.  

Rentang nilai proses ospf ini adalah 1 - 65535, dan tidak perlu sama untuk setiap router.

Router ID 

Setiap proses ospf membutuhkan Router ID (RID). Router ID ini di gunakan untuk membangun database-nya. RID ini ditentukan dari 
  1. perintah router-id, (pada router R3)
  2. Ip Address tertinggi interface loopback, (pada router R1)
  3. Ip Address tertinggi interface aktif. (pada router R2)
router ID


Verifikasi Ospf

Untuk verifikasi ospf, kita dapat menggunakan perintah berikut 

show ip protocols
show ip protocols
 
show ip ospf interface brief
show ip ospf interface brief

show ip ospf neighbors
show ip ospf neighbor

show ip ospf database 
Ini adalah topologi lengkap jaringan ospf. Dalam satu area, database ini sama. 
show ip ospf database R2
database router R2
show ip ospf database R1
database router R1
show ip route
show ip route

Download file konfigurasi "ospf single area" ini disini.

OSPF Basic

OSPF atau Open Shortest Path First adalah jenis link state routing protokol. OSPF bersifat open standar yang berarti router yang berbeda merk -tidak hanya router cisco- dapat menggunakan routing protokol ini. Link adalah interface dari router dan state adalah deskripsi dari interface dan bagaimana interface itu terkoneksi dengan router. Ospf menggunakan metrik cost sebagai dasar untuk menentukan path ke destination network.

Link state protokol akan mempunyai topologi yang lengkap tentang jaringan, tidak seperti distance vector (eigrp, rip) yang hanya mengetahui network dari neighbor-nya. 
Mungkin perumpamaan yang tepat adalah jika kita berkendara dan menentukan arah berdasarkan papan penunjuk jalan (yang berwarna hjiau, besar, biasanya terletak dipersimpangan jalan) seperi kita menggunakan routing protokol eigrp , sedangkan menggunakan routing protokol ospf seperti menggunakan sistem gps, yang mempunyai peta jalan yang lengkap.

Saat Ospf diaktifkan pada router cisco, ospf akan mengirimkan link-state advertisements (LSA) pada semua interface yang terlibat dan juga menerima LSA dari router tetangga. LSA dapat diibaratkan sebagai potongan - potongan kecil gambar puzzle. Gambar puzzle ini ini disebut Link-state Database (LSDB). LSDB ini disebut topologi, dan ini adalah peta jaringan.

Begitu semua router mempunyai topologi lengkap, ospf akan menghitung menggunakan algoritma Djikstra (sebuah metode untuk menghitung jarak terpendek, Shortest Path First) untuk berbagai network tujuan. OSPF Topologi

Ospf bekerja dalam konsep area, dan secara default setidaknya harus ada sebuah area. Area ini disebut area 0 atau area backbone

Pada gambar diatas terdapat area 1, area 2 dan area 3. Semua area ini harus terhubung dengan area backbone. Jika kita ingin pergi dari area 1 ke area 3 kita harus melewati area bacbone, begitu juga dari area 2 ke area 1 harus melewati area backbone ini.

Tipe - tipe area

Ada beberapa macam area yang dikenal oleh ospf,
  1. Standar area, ini adalah area default dari ospf, di dalam nya terdapat area backbone dan area lainnya. Router yang menghubungkan area yang berbeda disebut Area Border Router (ABR), dan router ospf yang terhubung dengan routing protokol lainnya (eigrp, rip, bgp) disebut Autonomous System Boreder Router (ASBR).
  2. Stub area
  3. Not-So-Stubby Area (NSSA),
  4. Totally Stub Area,

Tipe - tipe LSA

  • Router LSA
  • Network LSA  
  • Summary (ospf v2) / Inter-area prefix LSA (ospf v3)
  • ASBR summary (ospf v2) / Inter-area router (ospf v3)
  • External Link (ospf v2) / AS-External LSA (ospf v3)
  • Multicast ospf (tidak di support olsh IOS Cisco)
  • NSSA external link (ospf v2) / tipe 7 LSA (ospf v3)
  • Link LSA (ospf v3)
  • Intra-area prefix LSA (ospf v3)


Cara kerja OSPF

packet hello ospf
Ospf bekerja dengan cara berbeda dibandingkan dengan rip atau eigrp. Saat kita mengaktifkan ospf, router akan mulai mengirimkan paket hello pada tetangganya. Isi dari paket hello ini adalah, 
  1. Router ID, setiap router ospf harus mempunyai ID unik. ID ini dapat kita berikan dengan perintah router ID. Ospf secara otomatis akan memilih Router ID berdasarkan (a). IP Address tertinggi dari interface loopback, dan (b.) Ip Address tertinggi dari interface yang aktif.  
  2. Hello / Dead interval *, selang waktu ospf mengirimkan dan mendengarkan paket Hello. Jika ospf tidak mendengar paket hello dari neighbor-nya , ospf akan menganggap neighbornya "dead".
  3. Neighbors , router lain dimana ospf saling membentuk neighbor. 
  4. Area ID *, Ini area dimana ospf beroperasi
  5. Router Priority, nilai ini digunakan untuk pemilihan Designated Router / Backup Designated Router (DR/BDR) dalam network multiaccess seperti LAN, Fddi atau Token Ring.
  6. DR dan BDR IP Address, IP Address dar DR/BDR
  7. Authentication password *, password yang digunakan untuk otentikasi. OSpf mendukung 2 jenis otentikasi, clear text dan md5.
  8. Stub Area Flag *, on jika area didefinisikan sebagai area stub 
Ket: * = harus sama pada kedua router 

Setting SSH Router Cisco

Pada umumnya, jika kita mengkonfigurasikan router atau switch cisco, kita menggunakan kabel console dan mengakses peralatan tersebut secara langsung. 

Untuk mengakses secara remote kita dapat menggunakan telnet atau ssh. Tidak disarankan menggunakan telnet karena data terkirim dalam bentuk plain text. Secure shell atau SSH mempunyai kemampuan untuk mengenkripsi data yang kita kirimkan melalui jaringan komputer. 

Untuk konfigurasi router cisco menggunakan secure shell, langkah yang harus dilakukan adalah
1. Membuat sertifikat key yang akan digunakan oleh ssh
2. Membuat username
3. Menerapkan pada terminal vty 

Berikut topologi yang akan kita gunakan konfigurasi ssh pada router cisco 
setting ssh router cisco

Kita akan mengkonfigurasikan Router-HQ untuk menggunakan ssh, sehingga akses remote dari Router R2 hanya dapat dilakukan melalui ssh.

Konfigurasi ssh router cisco

OK kita cek pada router-HQ apakah ssh sudah aktif atau belum, dengan menggunakan perintah "show ip ssh".
status ssh router cisco

Ternyata ssh belum aktif, berikut langkah - langkah untuk mengaktifkan ssh,

Router# configure terminal
Router(config)# hostname Router-HQ
Router-HQ(config)# ip domain-name test.com
Router-HQ(config)# crypto key generate rsa

perintah diatas akan membuat certificate key, sekaligus mengaktifkan ssh pada Router-HQ. Perhatikan bahwa untuk membuat key, membutuhkan nama domain. Disini menggunakan nama test.com. Ok kita cek lagi status dari ssh
status ssh enabled router cisco

Dari gambar diatas versi ssh yang digunakan adalah 1.99 Kita akan setting untuk menggunakan ssh versi 2 dan berapa kali percobaan untuk memasukkan password

Router-HQ(config)# ip ssh version 2
Router-HQ(config)#ip ssh authentication-retries 2

Setelah ssh aktif, kita buat user yang berhak untuk mengakses router-HQ. Disini saya menggunakan username cisco dan password cisco123.

Router-HQ(config)# username cisco password 0 cisco123

Kemudian kita konfigurasi terminal virtual menggunakan ssh

Router-HQ(config)#line vty 0 4
Router-HQ(config-line)# login local
Router-HQ(config-line)# transport input ssh  
Router-HQ(config-line)# end

Kita coba akses Router-HQ dari router R2, 
akses ssh router cisco

dari gambar diatas terlihat, test ping berhasil, akses menggunakan telnet tidak berhasil dan akses ssh berhasil.

Fine Tuning

Untuk lebih memperketat pengamanan kita dapat menggunakan ACL.

File  konfigurasi dapat didownload disini.

Multiple Autonomous System EIGRP


Setelah membaca artikel tentang penggabungan routing protokol dan melakukan praktek redistribusi routing protokol rip-eigrp, kita tahu bawah router cisco mempunyai kemampuan untuk menjalankan routing protokol yang berbeda dalam satu router. 
Bagaimana jika router cisco menjalankan 2 atau lebih routing protokol yang sama ?

Kita akan cari tahu jawabannya melalui lab berikut ini. Topologi yang akan kita gunakan seperti dibawah ini

topologi jaringan eigrp eigrp
Router R1 terhubung dengan network 10.10.10.0 /24 - 10.10.15.0/24. Router R3 terhubung dengan network 20.20.20.0 /24 - 20.20.25.0 /24. 

Kita konfigurasikan EIGRP 10 pada router R1 dan EIGRP 20 pada router R2. Cara konfigurasi EIGRP dapat dilihat disini, jangan lupa nonaktifkan fitur auto summary.


Sekarang kita konfigurasikan router R2

R2# configure terminal
R2(config)# router eigrp 10
R2(config-router)# no auto-summary
R2(config-router)# network 12.12.12.0 255.255.255.252
R2(config-router)# redistribute eigrp 20 metric 100000 100 255 255 1500
R2(config-router)#
R2(config-router)# router eigrp 20
R2(config-router)# network 23.23.23.0 0.0.0.3
R2(config-router)# no auto-summary
R2(config-router)# redistribute eigrp 10 metric 100000 100 255 255 1500
R2(config-router)#end

Perhatikan perintah "network 12.12.12.0 255.255.255.252" dan "network 23.23.23.0 0.0.0.3". Eigrp dapat menggunakan netmask biasa dan wildcard masking. Netmask ini secara otomatis akan diubah menjadi bentuk wildcard masking pada file konfigurasi (running-config).
 show running config
Untuk nilai metrik , kita mengambil datanya dari interface yang digunakan.
show interface fa1/0

Ok, sekarang semua telah dikonfigurasikan sesuai topologi diatas, kita lihat routing protokol pada router R2
show ip protocols

Walaupun router cisco dapat digunakan untuk menjalankan routing protokol EIGRP dengan  AS yang berbeda, tetapi cisco tidak menyarankan hal demikian karena dapat mengakibatkan kekacauan dalam tabel routing. Untuk lebih jelas dapat dibaca disini.
File konfigurasi dapat di download disini.
catatan:
Nilai MTU dapat dilihat disini

Redistribute Rip Eigrp

Pada artikel lalu, kita telah mempelajari cara menggabungkan rute statis dan eigrp dalam satu network. Yang menarik adalah, rute statis tidak menggunakan metrik sedangkan routing dinamis (eigrp) menggunakan metrik untuk menentukan jalur terbaik menuju destination network. Sehingga dalam redistribusi rute statis ke eigrp kita tidak perlu memberikan nilai metrik untuk rute statis. Tapi dalam dunia nyata, sebaiknya kita memberikan nilai metrik pada rute statis yang diinjeksikan pada eigrp.

Bagaimana dengan menggabungkan roting protokol RIP ke routing protokol EIGRP atau sebaliknya?
RIP mengunakan hop-count sebagai metriknya, sedangkan eigrp menggunakan bandwidth, delay, load dan reliability sebagi parameter untuk menghitung metriknya 

OK, kita akan belajar cara menggabungkan EIGRP dan RIP, dengan studi kasus seperti dibawah ini.

Skenario
Kalian adalah network administrator perusahaan PT. ABC. Perusahaan ini baru saja membeli perusahaan XYZ. Sebagai network engineer, kalian di kontrak untuk menyatukan network pada dua perusahaan yang baru bergabung tersebut. Perusahaan XYZ menggunakan routing protokol RIP pada network-nya, dan perusahaan PT.ABC menggunakan routing protokol EIGRP dengan topologi sebagai berikut,
topologi jaringan rip-eigrp

Ok, mari kita mulai. 
Pertama kita konfigurasikan router R1, router R2 dan router R3 menggunakan RIP versi 2. Khusus router R3 hanya network 13.13.13.0/30 yang di advertise. Lakukan ping untukl mencapai full connectivity. Cara konfigurasi dapat diihat disini. Kemudian konfigurasikan router R3, router R4 dan router R5 menggunakan routing protokol EIGRP AS 10. Cara konfigurasi dapat dilihat disini.

Ok sekarang mari kita lihat routing protokol apa saja yang berjalan di router R3, menggunakan perintah "show ip protocols"
show ip protocols rip eigrp

Dapat kita lihat, router R3 menjalankan routing protokol eigrp dan rip dan network mana saja yang ikut berpartisipasi.

Redistribute RIP EIGRP 

Ok sekarang kita injeksikan routing protokol rip pada eigrp dan sebaliknya,  sehingga semua network dapat saling berkomunikasi. 

R3#
R3# configure terminal 
R3(config)# router rip
R3(config-router)# redistribute eigrp 10 metric 3
R3(config-router)# router eigrp 10
R3(config-router)# redistribute rip 100000 100 128 128 1500 
R3(config-router)# end
R3#

Perhatikan perintah "R3(config-router)# redistribute eigrp 10 metric 3", karena RIP menggunakan hop-count sebagai metrik-nya disini kita masukkan 3 sebagai nilai metrik untuk eigrp (yang di injeksikan pada rip). 

Sedangkan perintah "R3(config-router)# redistribute rip 100000 100 128 128 1500" adalah nilai metrik untuk router rip (yang diinjeksikan pada eigrp). 

Kita lihat lagi bagaimana status routing pada router R3
show ip protocol R3

Dari gambar diatas, terlihat routing protokol eigrp telah diinjeksikan pada  RIP dan begitu juga sebaliknya. Untuk memperjelas hal ini kita lihat tabel routing pada router R1 dan R4

tabel routing R1
show ip route router cisco R1

tabel routing R4
show ip route router cisco R4


Dari gambar tabel routing diatas, terlihat network 4.4.4.0 dan 5.5.5.0 muncul pada router R1 dengan Administrative distance 120 dan metrik 3, network 1.1.1.0 dan 2.2.2.0 muncul pada tabel routing router R4. 

OK sekarang kita lakukan tes ping dari router R1 dan router R4
hasil ping Router R1
hasil ping Router R4

File konfigurasi gns3 dapat didownload disini.

Menggabungkan Routing Protokol yang Berbeda

Telah kita ketahui bahwa fungsi router adalah meneruskan paket data dalam jaringan komputer (network), dengan ip address yang berbeda. Untuk tujuan tersebut kita dapat menggunakan routing statis ataupun routing dinamis, tergantung situasi kondisi.

Bagaimana jika berhadapan dengan situasi dimana kita harus menggabungkan 2 atau lebih, routing protokol yang berbeda? 

Redistribusi adalah jawabannya. Dengan teknik ini, memungkinkan kita untuk menggabungkan satu routing protokol ke routing protokol lainnya. 

Pada cisco router, kita menggunakan perintah redistribute untuk menggabungkan routing protokol yang berbeda.

Ok langsung saja, kita praktekkan menggunakan gns3, dengan topologi seperti dibawah ini.
EIGRP Redistribute Static

Pada topologi diatas Divisi Sales menggunakan routing statis untuk jaringan komputernya. Router R1 terhubung pada network 1.1.1.1 /32 dan network 100.100.100.1/32. (di wakilkan dengan interface loopback pada gns3). Sedangkan network pada Divisi Iklan menggunakan routing protokol EIGRP. Router R3 mempunyai rute statis menuju network 1.1.1.1 /32 dan network 100.100.100.1 /32.

EIGRP Redistribute Static

Kita konfigurasikan Divisi Sales menggunakan statis routing, caranya dapat dibaca disini. Untuk Divisi Iklan kita konfigurasikan menggunakan EIGRP AS 10, dan non aktifkan auto-summary. Cara konfigurasi EIGRP dapat dibaca disini

Kita lihat tabel routing router R1

show ip route Router cisco R1

Pada tabel routing R1 muncul "Gateway of last resort is 12.12.12.2 to network 0.0.0.0". Ini adalah hasil perintah : 

R1(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 12.12.12.2

yang berarti semua routing menuju kemana saja (selain yang directly connected) akan dialihkan ke next hop 12.12.12.2.

Sekarang kita lihat tabel routing R3
 show ip route Router cisco R3
Tabel routing R3 belum mempunyai rute menuju ke network 1.1.1.1/32 dan network 100.100.100.1/32 yang terletak dibelakang router R1.

Sekarang kita konfigurasikan router R2 Divisi Iklan dan Divisi Sales menggunakan redistribute (pastikan EIGRP telah dijalankan di R2, dan network . Sintaksnya adalah :

redistribute  [tipe] [metrik] (optional)

redistribute : menginstruksikan pada EIGRP, kita akan menginjeksikan network luar
tipe : tipe routing protokol yang akan kita injeksikan pada EIGRP.
metrik : metrik EIGRP. Sebenarnya tanpa nilai metrik, EIGRP secara otomatis akan memberikan nilai metrik, untuk routing dinamis kita harus memberikan nilai metriknya.

berikut potongan "running-config" dari router R2
!
 router eigrp 10
 redistribute static
 network 2.2.2.2 0.0.0.0
 network 12.12.12.2 0.0.0.0
 network 23.23.23.1 0.0.0.0
 no auto-summary
!

Setelah perintah redistribute diberikan pada EIGRP, kita lihat apa yang terjadi pada router R3
show ip route redistribute R3

Pada tabel routing router R3 muncul rute menuju network 1.1.1.1 dan network 100.100.100.1. Perhatikan code-nya D EX yang berarti EIGRP eksternal dengan nilai AD 170.

Kita tes ping network 1.1.1.1/32  dan network 100.100.100.1 dari R3,
Hasil tes ping Router R3

Untuk memastikan, kita tes ping 3.3.3.3 dari router R1,

Hasil tes ping Router R1

File konfigurasi gns3 dapat di download disini.

Konfigurasi EIGRP Stub Network

Pada umumnya network stub dikonfigurasikan pada topologi star atau "hub and spoke". Tipe konfigurasi ini pada umumnya ditemui pada jaringan WAN, dimana router distribusi (hub) terkoneksi secara langsung pada WAN, atau seringkali terkoneksi pada router lainnya.
topologi hub and spoke

Pada tipe jaringan "hub and spoke", router akses (spoke) harus meneruskan semua traffic non-lokal pada router hub, sehingga router spoke ini tidak perlu mempunyai tabel routing seluruh jaringan.

EIGRP Network Stub 

Ketika menggunakan routing protokol EIGRP, kita harus mengkonfigurasi router hub dan router spoke menggunakan routing protokol EIGRP, dan hanya routing spoke saja yang dikonfigurasi sebagai stub.  
Cisco router dengan versi IOS 12.4 ke atas mendukung EIGRP stub dengan tipe 
  • connected
  • leak-map
  • receive-only
  • redistribute
  • static
  • summary
Dari nama - nama tipe diatas, kita sudah dapat menduga jenis network yang di-advertise oleh EIGRP. Secara default, EIGRP stub hanya mengumumkan (advertised) network yang "directly connected" dan summary.

Konfigurasi EIGRP stub


topologi eigrp stub

Pada topologi diatas, cisco router Cabang-A dapat mengakses corporate network dan Internet hanya melalui router hub (router Core_1). Percuma saja jika router Cabang-A mempunyai tabel routing lengkap karena akses ke corporate network dan internet akan selalu melalui router Core_1. Dengan meng-konfigurasi router Cabang-A sebagai stub, akan menghemat bandwith dan memori.

Ok mari kita konfigurasi EIGRP agar semua network dapat terkoneksi (full connectivity) dan kita lakukan summary secara manual pada ip address 172.16.10.0 /24 - 172.16.15.0 /24. 
Kita lihat tabel routing router Core_1,

show ip route cisco router

Dari gambar diatas, network 172.16.10.0 /24 - 172.16.15.0 /24 tidak muncul dalam tabel routing Core_1, network diringkas menjadi 172.16.8.0 /21. Caranya dapat dibaca disini

Untuk simulasi perubahan network, kita matikan interface loopback 0 pada router Backup_1 dengan memberikan perintah "shutdown".  Mari kita lihat lagi tabel routing Core_1.
topologi change
Setelah memberikan perintah "shutdown " pada router Backup_1, terjadi perubahan topologi. network 1.1.1.0/24 tidak muncul dalam tabel routing Core_1. Kita lihat apa yang terjadi pada router Cabang-A.
debug eigrp packet query cisco router
Terlihat bahwa router Core_1,  mengirim paket query kepada router Cabang-A. Inilah yang yang akan terjadi pada router Cabang-A. Router Core_1 (hub) akan terus mengirimkan paket query kepada router Cabang-A (spoke) jika terjadi perubahan topologi. Proses ini akan menggunakan memori dan resource pada kedua router. Bayangkan jika terjadi pada ratusan router, yang dapat mengakibatkan router dalam keadaan Stuck In Active (SIA).

Mari kita konfigurasikan router Cabang-A sebagai stub, dengan memberikan perintah "eigrp stub".

Cabang-A# configure terminal
Cabang-A(config)#  router eigrp 15
Cabang-A(config-router)# eigrp stub
Cabang-A(config-router)# ^Z

Setelah kita konfigurasi stub pada router Cabang-A, simulasikan lagi perubahan topologi seperti diatas, dan amati hasil perintah "debug eigrp query" pada router Cabang-A.
debug eigrp packet query cisco router stub

Router Cabang-A tidak lagi menerima query dari router Core_1. 
Secara umum dapat dikatakan bahwa mengkonfigurasikan router yang terletak di ujung jaringan (router spoke) sebagai stub dapat meningkatkan performa network, mengurangi resource router dan konfigurasi router yang lebih sederhana.

File konfigurasi gns3 dapat didownload disini atau disini