Konfigurasi Static Routing dengan GNS3

Pada tutorial ini, kita akan menghubungkan dua -atau lebih- router dengan static route menggunakan GNS3.

Static route vs Dynamic route


Statis route adalah metode dimana network administrator memberitahu router kemana untuk mengirimkan lalu lintas paket data. Route statis sering digunakan jika hanya terdapat sedikit perangkat router atau hanya ada satu rute dari sumber ke tujuan. 
Sedangkan Dynamic route, menggunakan routing protokol (OSPF, EIGRP, BGP) untuk menentukan jalur terbaik dari sumber ke tujuan. Router  berkomunikasi dengan router lain menggunakan routing protocol. 

Sintaks untuk routing statis adalah :
ip route [destination-network] [mask] [next-hop-address | exit-interface]

ip route,  perintah untuk membuat stitis route
destination-network,  network yang akan kita masukkan dalam tabel routing
mask, subnet yang digunakan oleh destination-network
next-hop-address,  IP address dari router yang terhubung langsung (directly connected)
exit-interface,  interface router dimana paket akan keluar

Sekarang kita akan menggunakan contoh dalam konfigurasi routing statis. Misalkan perusahaan kita mempunyai 3 cabang yang terletak di lokasi yang berbeda. Sebagai seorang admin network tugas kalian menghubungkan 3 jaringan tersebut, sehingga karyawan dalam 3 LAN yang berbeda dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Setelah pertimbangan matang, kalian memutuskan untuk menghubungkan mereka menggunakan routing statis.

Jalankan GNS3, tempatkan 3 router seperti pada gambar dibawah ini, disini menggunakan IOS c3640-jk9s-mz.124-16.bin. Kita menggunakan 3 Host yang mewakili LAN 
gambar Konfigurasi route statis dengan GNS3
network diagram


Konfigurasi awal pada ROUTER_1:

ROUTER_1(config)# no ip routing
ROUTER_1(config)# ip routing
ROUTER_1(config)# interface s1/0
ROUTER_1(config-if)# description Koneksi ke ROUTER_2
ROUTER_1(config-if)# ip address 172.16.0.1 255.255.255.252
ROUTER_1(config-if)# no shut
ROUTER_1(config-if)# interface fa0/0
ROUTER_1(config-if)# desc Koneksi ke LAN A
ROUTER_1(config-if)# ip add 192.168.0.1 255.255.255.0
ROUTER_1(config-if)# no shut
ROUTER_1(config-if)# exit

Konfigurasi pada ROUTER_2:

ROUTER_2(config)# no ip routing
ROUTER_2(config)# ip routing
ROUTER_2(config)# interface s1/0
ROUTER_2(config-if)# description Koneksi ke ROUTER_1
ROUTER_2(config-if)# ip address 172.16.0.2 255.255.255.252
ROUTER_2(config-if)# no shut
ROUTER_2(config-f)# interfaces s1/1
ROUTER_2(config-if)# desc Koneksi ke ROUTER_3
ROUTER_2(config-if)# ip address 172.16.1.1 255.255.255.252
ROUTER_2(config-if)# no shut   
ROUTER_2(config-if)# interface fa0/0
ROUTER_2(config-if)# desc Koneksi ke LAN B
ROUTER_2(config-if)# ip add 10.10.10.1 255.255.255.0
ROUTER_2(config-if)# no shut
ROUTER_2(config-if)# exit

Konfigurasi pada ROUTER_3:

ROUTER_3(config)# no ip routing
ROUTER_3(config)# ip routing
ROUTER_3(config)# interface s1/0
ROUTER_3(config-if)# description Koneksi ke ROUTER_2
ROUTER_3(config-if)# ip address 172.16.1.2 255.255.255.252
ROUTER_3(config-if)# no shut
ROUTER_3(config-if)# interface fa0/0
ROUTER_3(config-if)# desc Koneksi ke LAN C
ROUTER_3(config-if)# ip add 192.168.10.1 255.255.255.0
ROUTER_3(config-if)# no shut
ROUTER_3(config-if)# exit

Perhatikan perintah no ip routing, perintah ini berfungsi untuk membersihkan tabel routing, sedangkan perintah ip routing mengaktifkan kembali fungsi routing pada router. 
Sekarang kita cek tabel routing pada ROUTER_1, ROUTER_2 dan ROUTER_3 menggunakan perintah show ip route
Pada Router_1
ROUTER_1# show ip route
gambar show ip route ROUTER_1
Huruf C berarti "connected" atau "directly connected", terdapat 2 network yang terhubung langsung pada ROUTER_1 yaitu 172.16.0.0/30 dan 192.168.0.0/24.

Pada ROUTER_2
gambar show ip route ROUTER_2
 
 Pada ROUTER_3
gambar show ip route ROUTER_3

Pada ROUTER_1
ROUTER_1(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 172.16.0.2
ROUTER_1(config)#ip route  192.168.10.0 .255.255.255.0 172.16.0.2
ROUTER_1(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.252 172.16.0.2

Pada ROUTER_2
ROUTER_2(config)# ip route 192.168.0.0 255.255.255.0 172.16.0.1
ROUTER_2(config)# ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 S1/1

Pada ROUTER_3
ROUTER_3(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 172.16.1.1
ROUTER_3(config)#ip route 192.168.0.0 255.255.255.0 172.16.1.1 
ROUTER_3(config)#ip route 172.16.0.1 255.255.255.252 172.16.1.1

Sekarang kita akan mencoba tes koneksi menggunakan perintah ping
gambar hasil ping ROUTER_1
Pada ROUTER_2

gambar Hasil Ping ROUTER_2
Perhatikan pada ROUTER_2, setelah menambahkan perintah
ROUTER_2(config)# ip route 192.168.0.0 255.255.255.0 172.16.0.1
ROUTER_2(config)# ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 S1/1

tabel router berisi
S 192.168.10.0/24 is directly connected, Serial1/1
S 192.168.0.0/24  [1/0] via 172.16.0.1

Huruf "S" memberitahukan kita, ini adalah statis route, network 192.168.10.0 dan 192.168.0.0 adalah tujuan kemana paket diteruskan, khusus network 192.168.0.0 router akan mengirim paket ke 172.16.0.1, sedangkan [1/0] 1 adalah administrative distance (AD) dan 0 adalah metric.
Router akan memperlakukan  route statis yang menunjuk ke interface, sama dengan directly connected, sehingga mempunyai AD 0,  yang tidak ditampilkan pada tabel routing.
Download file konfigurasi gns3 disini dan disini

No comments :