Showing posts with label Routing. Show all posts
Showing posts with label Routing. Show all posts

Konfigurasi EIGRP Menggunakan Otentikasi MD5 (md5 authentication)

EIGRP hanya mendukung otentikasi dengan MD5.

Konfigurasi otentikasi pada routing protocol EIGRP hanya dilakukan dalam dua langkah :
  1. Membuat key chain dan key
  2. Menerapkan key chain pada interface ynag menjalankan EIGRP.  
Ok kita akan mencoba konfigurasi EIGRP menggunakan otentikasi. Dua router cisco terkoneksi melalui interface serial 1/0. Pada router R1 terdapat 3 interface loopback yang mewakili LAN, begitu juga pada router R2, terdapat 3 interface loopback.
topologi network EIGRP auth
Seperti pada lab sebelumnya, kita konfigurasikan agar EIGRP berjalan dan kita akan melakukan tes koneksi .

berikut hasil ping, yang berarti EIGRP berjalan
hasil ping dari Router R1

Membuat key chain dan key

Langkah- langkah untuk membuat keychain adalah sebagai berikut,
  • Pada konfigurasi global, definisikan nama keychain. Nama keychain tidak harus sama pada kedua roueter.
  • Pada keychain, definisikan key id, yang merupakan identifikasi key. Kita dapat membuat lebih dari satu key-id, tetapi yang digunakan oleh router adalah yang mempunyai nomor id paling kecil. Key id ini harus sama pada kedua router.
  • Setelah key id selesai dikonfigurasi, kita buat password yang sebenarnya dengan menggunakan perintah "key-string password". Ini adalah password yang sebenarnya, yang akan saling dicocokkan oleh EIGRP

Router R1
R1# configure terminal 
R1(config)# key chain kunciku_router1
R1(config-keychain)# key 1
R1(config-keychain-key)# key-string 123456
R1(config-keychain-key)# end

Router R2 
R2# configure terminal 
R2(config)# key chain kunciku_router2
R2(config-keychain)# key 1
R2(config-keychain-key)# key-string 123456
R2(config-keychain-key)# end


Setelah selesai mengkonfigurasikan key chain, hanya ada 2 langkah terakhir untuk dilakukan pada setiap router, yaitu mengatakan pada router keychain mana yang akan kita gunakan untuk otentikasi dan mengaktifkan otentikasi pada EIGRP. Kedua langkah ini dilakukan pada mode konfigurasi interface.

Ok, kita akan mengkonfigurasikan otentikasi pada router R1, 

Router R1
R1# configure terminal  
R1(config)# interface serial 1/0
R1(config-int)# ip authentication mode eigrp 15 md5
R1(config-int)# ip authentication key-chain eigrp 15 kunciku_router1
R1(config-int)#end
topologi change EIGRP
Perhatikan bahwa Neigbor 192.168.0.2 down dan kemudian membentuk neigbor lagi. Ini karena router R1 sekarang telah menggunakan otentikasi md5. Kita lihat apa yang terjadi pada router R2, meggunakan perintah "debug eigrp packets".
topologi change EIGRP Router R2
Kita lihat log pada router R2, terdapat pesan "auth failure".  OK kita konfigurasikan otentikasi pada router R1 dan melihat apa yang terjadi para router R1

Router R2
R2# configure terminal  
R2(config)# interface serial 1/0
R2(config-int)# ip authentication mode eigrp 15 md5
R2(config-int)# ip authentication key-chain eigrp 15 kunciku_router2
R2(config-int)# end

Berikut screenshot pada router R1
EIGRP md5 authentication


Verifikasi otentikasi EIGRP

Untuk memverifikasi otentikasi eigrp, kita gunakan perintah "debug eigrp packets", seperti dibawah ini.
verify md5 eigrp
tes koneksi 
hasil ping dari Router R1
File konfigurasi gns3 dapat didownload disini dan disini.

Konfigurasi Dasar Routing Protocol EIGRP pada Router Cisco

Pada artikel bagian 1, bagian 2 dan bagian 3 kita telah berkenalan dengan EIGRP, mempelajari bagaimana EIGRP bekerja membentuk neighbor dengan tetangganya dan memilih rute terbaik menuju destination network.   
Sangat mudah untuk mengkonfigurasi EIGRP pada router cisco, yang perlu kita lakukan adalah mengaktifkan EIGRP pada router cisco dengan perintah "router eigrp" diikuti dengan nomor Autonomous System (AS), kemudian mengumumkan (advertise) network yang terkoneksi pada router.

Konfigurasi EIGRP pada Router Cisco


OK, kita akan menggunakan topologi dibawah ini untuk konfigurasi dasar EIGRP.
Tugasnya adalah menghubungkan ketiga router menggunakan EIGRP dengan nomor AS 100. Buat tiga loopback interface yang mewakili LAN dengan data sebagai berikut :
Router_1 : 192.168.1.0 / 24
Router_2 : 192.168.2.0 / 24
Router_3 : 192.168.3.0 / 24
topologi dasar EIGRP

Berikut konfigurasi  pada ketiga router,

Router_1
!
router eigrp 100
passive-interface Loopback1
network 172.16.12.0 0.0.0.3
network 172.16.13.0 0.0.0.3
network 192.168.1.0 
no auto-summary 
! 

Router_2
!
router eigrp 100
passive-interface FastEthernet2/0
passive-interface Loopback2
network 172.16.12.0 0.0.0.3 
network 172.16.23.0 0.0.0.3
network 192.168.2.0 
network 192.168.10.0
no auto-summary
!

Router_3
!
router eigrp 100
passive-interface Loopback3
network 172.16.13.0 0.0.0.3
network 172.16.22.0 0.0.0.3
network 192.168.1.0 
no auto-summary
!

Perintah "router eigrp [AS]" akan mengaktifkan routing protokol EIGRP pada router cisco. Nomor Autonomous System  ini harus sama, jika tidak EIGRP tidak akan pernah membentuk neighbor dengan tetangganya. 
Efek dari perintah "passive-interface" tergantung dari routing protokol yang diterapkan. Pada interface yang menjalankan routing protocol RIP, perintah "passive-interface' akan mencegah router mengirim paket update tetapi membolehkan untuk menerima paket update. Sedangkan pada EIGRP, perintah "passive-interface" ini akan mencegah interface untuk mengirim ataupun menerima paket update
Secara default, EIGRP akan melakukan summary pada ip address clasfull. Tujuannya memperkecil tabel routing, tapi pada beberapa kasus hal ini akan membuat router bingung, yang akan mengakibatkan paket loss dan routing yang tidak akurat. Untuk mencegah hal ini, gunakan perintah no auto-summary yang akan mencegah EIGRP untuk melakukan summary pada network.


Verifikasi konfigurasi EIGRP


Beberapa perintah yang berguna 
  • show ip protocols
  • show ip eigrp interfaces
  • show ip eigrp neighbors
  • show ip eigrp topology all-links

show ip protocol

Perintah ini akan menampilkan parameter dan status dari routing protocol yang sedang berjalan. Berikut screenshot dari Router_1.

hasil perintah show ip protocols

show ip eigrp interfaces

Perintah ini akan menampilkan interface mana yang aktif dalam proses EIGRP. Berikut screenshot dari Router_1.

hasil perintah show ip eigrp interfaces

show ip eigrp neigbors

Perintah ini akan menampilkan tabel neighbor yang dipelajari EIGRP dari tetangganya dan memastikan neighbor itu aktif atau tidak. Berikut screenshot dari Router_1.

hasil perintah show ip eigrp neighbors

show ip eigrp topology

Perintah ini menampilkan tabel topologi EIGRP, status aktif tidaknya proses routing, successor, dan feasible distance menuju destination network. Untuk informasi yang lebih lengkap gunakan "show ip eigrp topology all-links". Berikut screenshot dari Router_1.
hasil perintah show ip eigrp topologi


Setelah memastikan bahwa EIGRP telah berjalan dengan baik, kita akan melakukan tes koneksi dengan menggunakan ping.
hasil ping topologi EIGRP
File konfigurasi lab gns3 dapat di download disini dan disini

Bagaimana EIGRP bekerja? (part 3)

Pada bagian lalu, telah dibahas bagaimana EIGRP memilih rute terbaik menuju destination network. Salah satu keunggulan yang dilmiliki EIGRP dibandingkan dengan routing protokol lainnya adalah, EIGRP memiliki rute back-up. Rute back-up ini akan dipasang di tabel route jika rute utama mengalami kegagalan. 
Bagaimana cara EIGRP memilih rute back-up? 
Untuk menjadi rute back-up, formula yang harus dipenuhi adalah 
Nilai Advertised distance harus lebih kecil dari nilai feasible distance successor
Topologi EIGRP feasible successor
Router jakarta akan mengatakan kepada router Aceh advertised distance-nya 7, router Makassar akan mengatakan advertised distance-nya 2, dan router surabaya akan mengatakan advertise distance-nya 8 . Untuk lebih mudah kita buat dalam bentuk tabel, seperti dibawah ini.
tabel advertised distance eigrp

Karena router aceh tahu nilai metrik menuju router jakarta, makassar dan surabaya (directly connected), kita akan melengkapi tabel di atas dengan feasible distance. 
tabel feasible distance EIGRP
Rute dengan nilai feasible distance terkecil (router jakarta ) akan menjadi successor. Untuk melihat rute back-up nilai advertised distance harus lebih kecil dari nilai feasible distance, sehingga yang menjadi feasible successor adalah router surabaya.
tabel feasible successor EIGRP

Bagaimana EIGRP bekerja ? (part 2)


Dalam perhitungan metriknya, EIGRP menggunakan beberapa parameter yaitu bandwidth, delay, load dan reliability. Bandwidth dan delay adalah nilai yang statis. Link yang menggunakan Fast Ethernet mempunyai nilai 100 Mbit dan delay 100 usec (micro second). Ethernet mempunyai nilai 10Mbit dan delay 1000 usec. 
Nilai load dan reliability adalah dinamis, yang berarti dapat selalu berubah dari waktu ke waktu  tergantung kondisi. Load adalah seberapa sibuknya jalur tersebut, dan reliability adalah seberapa handal link tersebut dengan melihat dari error. Semakin rendah nilai metrik ini, semakin bagus.

Secara default, EIGRP hanya menggunakan nilai bandwidth dan delay. Kita tidak ingin EIGRP mengirimkan update setiap saat hanya karena sebuah link tiba - tiba menjadi sibuk. 

Bagaimana EIGRP memilih route terbaik ?
Telah kita ketahui bahwa EIGRP, menggunakan metrik untuk memilih route terbaik menuju destination network. Nilai yang terendah yang akan dipilih dan dipasang pada tabel routing. 
Kita mempunyai tiga router cisco yang kita namakan Aceh, Jakarta dan Jayapura. Ketiga router tersebut menjalankan routing protocol EIGRP untuk mendapatkan waktu convergence yang cepat. Kita akan menghitung rute terbaik menuju destination yang terletak dibelakang router Jayapura. 
topologi EIGRP
Pada gambar diatas, telah diberikan nilai metrik yang sederhana, jika kita lihat nilai metrik ini pada router cisco yang asli, nilainya akan sangat besar sekali.
topology EIGRP advertised distance

Router jayapura akan mengumumkan metriknya untuk mencapai destination network kepada router jakarta. Informasi metrik inilah yang disebut sebagai advertised distance.
Advertised distance (metrik) dari router jayapura ini akan di simpan pada tabel topologi router jakarta. Di dalam tabel topologi router jakarta juga tersimpan metrik untuk menuju router jayapura (directly connected). Sekarang router jakarta tahu metrik menuju destination network yang berada di balik router jayapura. Total metrik inilah yang disebut feasible distance, yang akan disimpan pada tabel routing router jakarta.
topology EIGRP advertised distance
Karena router aceh juga menjalankan EIGRP, router jakarta akan mengirim feasible distance ke router aceh, yang bernilai 7. Router aceh akan menyimpan inforrmasi ini sebagai advertise distance dalam tabel topologinya. Sekarang router aceh tahu berapa metrik untuk mencapai destination network (yaitu 14, yang berasal dari advertised distance dari router jakarta, dan nilai metrik -directly connected- ke router jakarta) dan menyimpan informasi ini dalam tabel routing. 

Bagaimana dengan back up route ?  

bersambung pada artikel berikutnya

Bagaimana EIGRP bekerja ? (part 1)

EIGRP atau Enhanced Interior Gateway Routing protocol adalah  Routing protocol yang dibuat dan dikembangkan oleh Cisco. EIGRP merupakan versi lanjutan dari IGRP dan menggunakan algoritma --yang disebut oleh Cisco-- DUAL, Diffusing Update Algorithm. DUAL menjamin bebas loop (loop free), waktu konvergensi yang cepat. 

Tapi pada dasarnya EIGRP adalah distance vector routing protocol karena router yang menjalankan EIGRP tidak mengetahui keseluruhan topologi network seperti pada protokol link state. EIGRP bisa jadi merupakan routing protocol yang terbaik didunia --dalam hal convergence-- jika bukan milik cisco. 

Salah satu kelebihan utama yang dimiliki EIGRP dibandingkan routing protocol yang lain adalah EIGRP menawarkan fitur router backup, dimana jika terjadi perubahan topologi jaringan, EIGRP tidak harus melakukan perhitungan ulang, tetapi langsung menggunakan back-up route. Perhitungan ulang route metric dilakukan jika back-up route mengalami kegagalan. 

Fitur EIGRP

  • Waktu convergence yang cepat  
  • Partial update, EIGRP hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network (trigger update) . 
  • Algoritma DUAL yang menjamin bebas looping (loop free).
  • Mendukung Variable Length Subnet Mask (VLSM).
  • Mendukung manual summarization.  
  • Load balancing  dengan equal cost dan unequal cost

Istilah dalam EIGRP

  • Feasible distance, total metrik menuju destination
  • Advertised distance, berapa jauh destination network dari neighbour
  • Feasible successor, rute backup menuju destination network
  • Successor, rute utama menuju destination network 


Bagaimana EIGRP bekerja ?

 Tabel EIGRP 
Sebelum EIGRP saling bertukar informasi routing, mereka harus membentuk neighbour       (disebut juga adjacencies), tiga kondisi yang harus dipenuhi
  1. Hello atau Ack yang diterima (jika sudah terbentuk adjancencies)
  2. Autonomous Number (AS) yang sama
  3. Metrik yang identik (nilai K)
Pada saat Router Cisco menjalankan routing protocol EIGRP, EIGRP akan bekerja dengan mengisi Neighbour table dengan informasi yang berisi semua daftar interface yang "directly connected", dan hop router berikutnya. Kemudian EIGRP akan mengirimkan paket hello yang berisi tabel neighbour. Jika EIGRP menerima paket hello dari routing tetangga, ia akan mengisi tabel topologi dengan informasi dari tabel neighbour ditambah informasi yang berasal dari paket hello yang diterima dari tetangganya. Algoritma DUAL akan melakukan perhitungan dan menentukan rute terbaik menuju destination network yang akan dipasang pada tabel routing.


Secara garis besar, dapat disimpulkan,
Neighbour table akan berisi : 
  • Daftar semua interface yang directly connected
  • Next Hop Router
Topology table akan berisi :
  • Daftar semua rute yang dipelajari dari tetangga yang berisi destination dan metrik-nya
  • Neighbour table
Routing table akan berisi :
  • Rute terbaik dari Topology table akan dipasang pada tabel routing ini.

Paket - paket EIGRP

EIGRP akan berkomunikasi dengan tetangganya menggunakan ip address multicast 224.0.0.10 dan menggunakan 5 jenis message 
  • Hello, paket hello untuk membuat hubungan neighbour
  • Update, paket ini digunakan untuk mengirimkan informasi update
  • Query, digunakan jika terjadi kegagalan dalam salah satu rute network, dan tidak terdapat feasible successor untuk rute yang gagal tersebut.
  • Reply, respon dari Query
  • Ack , respon atas pesan Hello, Update dan Query

Soal dan Jawaban: Access Control List

Berikut ini latihan soal dan jawaban untuk membantu kita lebih memahami ACL. Untuk dasar teori dan penjelasan tentang Standard ACL dapat dilihat disini, sedangkan untuk extended ACL lihat disini

1. Buat aturan acl yang mengijinkan (permit) traffic dari host 192.168.2.10, tetapi menolak (deny) semua ip traffik dari host yang lain.

2. Design acl yang deny traffic dari 170.192.25.251, tapi membolehkan dari ip yang lain

3. Buat aturan acl yang membolehkan traffic dari host 196.168.2.10 /24 , tetapi mem-blok semua ip traffik dari host yang lain.

4. Design-lah ACL yang menolak traffic dari host 151.25.5.28 dan 101.65.2.33, mengijinkan dari IP Address yang lain. Terapkan pada inbound interface fa0/0.

5. Berikut statement acl sebuah router
interface fastethernet0/1
ip access-group 25 in

access-list 25 permit host 111.23.4.1
access-list 25 deny 202.45.0.0 0.0.0.255
access-list 25 permit any

Apa hasil dari statement acl diatas ?

6. Design-lah ACL yang mengijinkan traffic dari host 151.25.5.28 dan 101.65.2.33, menolak dari ip yang lain. Terapkan pada outbound interface serial 1/1.

7. Buatlah ACL yang menolak traffic HTTP yang menuju webserver ip 48.55.50.24, mengijinkan traffic HTTP ke webserver lain dan menolak traffic IP yang lainnya. Terapkan ACL tersebut pada inbound interface fast ethernet 1/0 dan outbound serial  1/1.

8. Berikut statement acl sebuah router 
interface serial0/1
ip access-group 150 out

access-list 150 deny host 102.202.1.25
access-list 150 permit 203.45.1.0 0.0.0.255
access-list 150 permit any

Apa hasil dari statement acl diatas ?


9. Buat ACL yang mengijinkan hanya host yang mempunyai akhiran IP Address genap dapat mengakses tftp server, menolak telnet traffic untuk host yang berakhiran IP Address ganjil.

10. Buatlah ACL yang mengijinkan semua traffic dari host pada subnet 202.25.43.0/24, menolak semua traffic yang menuju 172.16.0.0/16

11.  Berikut statement acl sebuah router 
interface serial1/0
ip access-group 150 in

access-list 150 deny tcp 202.150.25.3 0.0.0.0 host 102.202.1.25 eq 23
access-list 150 deny udp any any eq tftp 
access-list 150 permit ip any any

Apa hasil acl diatas ?

Untuk jawaban, tunggu artikel berikutnya.


Konfigurasi RIP dengan otentikasi

Ada beberapa cara untuk mengamankan jaringan komputer, menggunakan Access Control List, menggunakan password untuk otentikasi, tunnelling dll. Salah satu cara adalah mengamankan pertukaran informasi antara router, sehingga kita dapat memastikan bahwa informasi yang dimasukkan ke tabel routing valid. RIP versi 2 telah mendukung otentikasi.   Ada dua pilihan otentikasi plain-text atau md5. Pada cisco defaultnya adalah plain-text.
topologi jaringan
Router R1 dan R2 terkoneksi langsung melalui interface serial-nya. Menggunakan routing protocol RIP, kita ingin agar paket update yang dikirim dan diterima oleh router tersebut terotentikasi.
Konfigurasi interfase serial, agar kedua router terkoneksi

 Konfigurasi dasar Router R1

Konfigurasi dasar Router R2
Tes koneksi antar router

Konfigurasi RIP versi 2

Ok... sebelum melanjutkan pada konfigurasi otentikasi, kita kembali ke basic. Kita aktifkan RIP pada kedua router.
konfiurasi RIPv2 pada Router R1

konfiurasi RIPv2 pada Router R2

Verifikasi RIP

Pastikan bahwa kedua router telah saling bertukar informasi,
verify RIPv2 pada R1
verify RIPv2 pada R2


Setelah kita memastikan bahwa kedua router dapat mengirim dan menerima paket update, kita akan membuat key chain, key dan key string, yang akan digunakan untuk otentikasi.

Konfigurasi parameter otentikasi
konfigurasi key chain, key dan key string pada R1
konfigurasi key chain, key dan key string pada R2


catatan :
  • key chain "kunci" tidak perlu sama pada kedua router
  • nomor identifikasi "key 1" tidak perlu sama KECUALI menggunakan otentikasi md5
  • "key string p4ssw0rd " adalah password sebenarnya, harus sama pada kedua router

 

Konfigurasi plain-text otentikasi

konfigurasi plain-text pada R1
konfigurasi plain-text pada R2

 

Verifikasi plain-text otentikasi

debug ip rip
seperti kita lihat diatas, hasil dari perintah debug ip rip, passwordnya terlihat jelas. Pilihan labih baik adalah menggunakan otentikasi md5.

 

Konfigurasi dan verifikasi otentikasi md5

Mari kita setting otentikasi md5 pada Router R1, mengaktifkan debug pada Router R2 untuk melihat apa yang terjadi,

konfigurasi md5 pada R1

Pada Router R2, 
konfigurasi md5 pada R2

Pada hasil perintah "debug ip rip " , kita dapat melihat R2 mengabaikan paket update yang diterima dari Router R1 dengan informasi "(invalid authentication)". Kemudian kita setting otentikasi md5 pada Router R2, informasi paket update dapat saling diterima oleh kedua router seperti yang terlihat pada hasil "debug ip rip" di Router R1

Otentikasi md5 pada cisco router sangat mudah untuk dikonfigurasikan, seperti yang terlihat dari tutorial diatas.

Konfigurasi Dasar Routing Information Protocol (RIP)

Routing Information Protocol atau RIP adalah salah satu routing protokol yang tertua, yang menggunakan hop count sebagai routing metric-nya 

Karakter RIP  

  • Merupakan Distance Vector routing protocol murni
  • Hop Count sebagai metric untuk memilih rute terbaik 
  • Maksimum hop count adalah 15, hop ke 16 dianggap unreachable 
  • Mengirimkan update lengkap tabel routingnya pada semua interface yang aktif setiap 30 detik

Versi RIP


Terdapat tiga versi dari routing protocol RIP:
1. RIP Version 1
  • Clasfull routing protocol
2. RIP Version 2
    Sama sperti RIP v1 tetapi dengan tambahan fitur
  • Autentikasi MD5 
  • Support Classless IP Address
  • Menggunakan ip multicast 224.0.0.9 untuk update tabel routing-nya
3. RIPng  
  • Autentikasi menggunakan IPSec
  • Support IPv6
  • compatible RIPv2 tetapi tidak dengan RIPv1
  • menggunakan ip multicast FF02::9 untuk update


Konfigurasi Dasar

Konfigurasi RIP pada router Cisco sangat mudah dilakukan, hanya membutuhkan dua atau tiga perintah saja. Kita akan mencobanya menggunakan gns3. Gambar topologinya, topologi RIP
 ios: c2600-ipbase.bin

Router R1
R1(config)# router rip
R1(config-router)# ver 2
R1(config-router)# network 192.168.0.0
R1(config-router)# network 192.168.1.0
R1(config-router)# network 192.168.2.0
R1(config-router)#  passive-interface fa0/1
R1(config-router)# ^Z

Router R2  
R2(config)# router rip
R2(config-router)# ver 2
R2(config-router)# network 192.168.0.0
R2(config-router)# network 192.168.1.0
R2(config-router)# network 192.168.2.0
R2(config-router)# ^Z

Router R3
R3(config)# router rip
R3(config-router)# ver 2
R3(config-router)# network 192.168.0.0
R3(config-router)# network 192.168.1.0
R3(config-router)# network 192.168.2.0
R3(config-router)#  passive-interface fa0/1
R3(config-router)# ^Z  

passive-interface


Pada topologi diatas, R1 dan R3 dapat di kategorikan sebagai stub network, network yang hanya mempunyai satu jalur masuk / keluar. Apakah perlu untuk update paket RIP pada interface fa0/1 di R1 dan R3 ? Tentu tidak, karena percuma.
Untuk mencegah RIP mengirim paket update,  kita dapat menggunakan beberapa cara, salah satunya dengan menggunakan perintah passive-interface. Perintah ini akan membuat RIP menerima paket update, tapi tidak akan mengirim paket update. 

Konfigurasi telah selesai, kita akan mencoba ping dari host C1 ke host C2,
hasil ping

ping berhasil, yang menunjukkan ada koneksi antara C1 dan C2. Perintah - perintah berikut berguna jika terjadi error dalam RIP
  • show ip route
  • show ip protocol
  • debug ip rip

Routing Dinamis

Pada artikel tentang statis routing, hanya terdapat sedikit router yang perlu dikonfigurasi. Bagaimana jika kita mempunyai banyak router dan menggunakan routing statis ?
Sudah tentu, kita akan mempunyai banyak rute yang menunjuk pada setiap network dan kita tidak mempunyai backup. Bagaimana jika salah satu link gagal ?
Routing dinamis adalah jawabannya. Routing dinamis akan mengirim informasi tentang network kepada tiap router yang berpartisipasi.

Ada 2 (dua) istilah yang mirip tetapi sangat berbeda artinya.
1. Routing Protocol
2. Routed Protocol

Routing protocol digunakan antar router untuk saling bertukar informasi tentang routing dan membangun tabel routing.
Routed protocol adalah protocol yang kita routing-kan contoh IPv4, Appletalk dll.

Ada 2 tipe routing protocol :
1. Interior Gateway Protocol, pertukaran informasi routing dalam satu Autonomous System (AS), contoh RIP, EIGRP, OSPF
2. Exterior Gateway Protocol, pertukaran informasi routing diantara beberapa Autonomous System (AS).

Berdasarkan cara kerjanya, routing protocol dibedakan menjadi 3:
1. Distance Vector, menggunakan algoritma yang sederhana, cocok digunakan untuk network skala kecil. Untuk penjelasan detail disini. Contoh routing protocol-nya adalah RIP
2. Link State,  menggunakan algoritma routing yang kompleks, sering digunakan untuk network skala menengah sampai besar. Penjelasan detail disini. Contoh OSPF,IS-IS.
3. Balanced Hybrid/Hybrid, mempunyai fitur yang mirip Distance Vector dan Link State, contoh EIGRP.

Administrative Distance (AD)

Administrative Distance (AD) adalah ukuran kepercayaan suatu informasi routing yang diterima dari router tetangga. AD akan bernilai antara 0 - 255, dimana nilai 0 adalah rute paling terpercaya sedangkan nilai 255 paling tidak terpercaya.
Jika informasi rute mempunyai nilai AD yang sama, maka routing protocol akan menggunakan metric sebagai pembedanya. Tapi jika Ad dan Metric bernilai sama routing protocol akan me-load balance trafiknya.

Tabel Administrative Distance Cisco


Metric

Metric adalah cara untuk mengukur atau membandingkan. Routing protocol menggunakan metric untuk memilih rute terbaik ketika terdapat banyak rute yang menuju satu network yang sama. 
Terdapat beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur metric diantaranya:
  • Hop Count 
  • Bandwith 
  • Load 
  • Delay 
  • Reliability 
  • Cost
Penggunaan metric untuk routing protocol,
RIP : Hop Count, rute terbaik akan di-install pada tabel routing dengan nilai terendah.
EIGRP : Bandwidth, delay, reliability dan load, rute terbaik dipilih dengan nilai terendah yang dihitung dari 4 parameter ini, secara default hanya bandwidth dan delay yang digunakan
OSPF : Cost, rute terbaik digunakan dengan nilai cost terendah.

Konfigurasi Static Routing dengan GNS3

Pada tutorial ini, kita akan menghubungkan dua -atau lebih- router dengan static route menggunakan GNS3.

Static route vs Dynamic route


Statis route adalah metode dimana network administrator memberitahu router kemana untuk mengirimkan lalu lintas paket data. Route statis sering digunakan jika hanya terdapat sedikit perangkat router atau hanya ada satu rute dari sumber ke tujuan. 
Sedangkan Dynamic route, menggunakan routing protokol (OSPF, EIGRP, BGP) untuk menentukan jalur terbaik dari sumber ke tujuan. Router  berkomunikasi dengan router lain menggunakan routing protocol. 

Sintaks untuk routing statis adalah :
ip route [destination-network] [mask] [next-hop-address | exit-interface]

ip route,  perintah untuk membuat stitis route
destination-network,  network yang akan kita masukkan dalam tabel routing
mask, subnet yang digunakan oleh destination-network
next-hop-address,  IP address dari router yang terhubung langsung (directly connected)
exit-interface,  interface router dimana paket akan keluar

Sekarang kita akan menggunakan contoh dalam konfigurasi routing statis. Misalkan perusahaan kita mempunyai 3 cabang yang terletak di lokasi yang berbeda. Sebagai seorang admin network tugas kalian menghubungkan 3 jaringan tersebut, sehingga karyawan dalam 3 LAN yang berbeda dapat saling berkomunikasi satu sama lain. Setelah pertimbangan matang, kalian memutuskan untuk menghubungkan mereka menggunakan routing statis.

Jalankan GNS3, tempatkan 3 router seperti pada gambar dibawah ini, disini menggunakan IOS c3640-jk9s-mz.124-16.bin. Kita menggunakan 3 Host yang mewakili LAN 
gambar Konfigurasi route statis dengan GNS3
network diagram


Konfigurasi awal pada ROUTER_1:

ROUTER_1(config)# no ip routing
ROUTER_1(config)# ip routing
ROUTER_1(config)# interface s1/0
ROUTER_1(config-if)# description Koneksi ke ROUTER_2
ROUTER_1(config-if)# ip address 172.16.0.1 255.255.255.252
ROUTER_1(config-if)# no shut
ROUTER_1(config-if)# interface fa0/0
ROUTER_1(config-if)# desc Koneksi ke LAN A
ROUTER_1(config-if)# ip add 192.168.0.1 255.255.255.0
ROUTER_1(config-if)# no shut
ROUTER_1(config-if)# exit

Konfigurasi pada ROUTER_2:

ROUTER_2(config)# no ip routing
ROUTER_2(config)# ip routing
ROUTER_2(config)# interface s1/0
ROUTER_2(config-if)# description Koneksi ke ROUTER_1
ROUTER_2(config-if)# ip address 172.16.0.2 255.255.255.252
ROUTER_2(config-if)# no shut
ROUTER_2(config-f)# interfaces s1/1
ROUTER_2(config-if)# desc Koneksi ke ROUTER_3
ROUTER_2(config-if)# ip address 172.16.1.1 255.255.255.252
ROUTER_2(config-if)# no shut   
ROUTER_2(config-if)# interface fa0/0
ROUTER_2(config-if)# desc Koneksi ke LAN B
ROUTER_2(config-if)# ip add 10.10.10.1 255.255.255.0
ROUTER_2(config-if)# no shut
ROUTER_2(config-if)# exit

Konfigurasi pada ROUTER_3:

ROUTER_3(config)# no ip routing
ROUTER_3(config)# ip routing
ROUTER_3(config)# interface s1/0
ROUTER_3(config-if)# description Koneksi ke ROUTER_2
ROUTER_3(config-if)# ip address 172.16.1.2 255.255.255.252
ROUTER_3(config-if)# no shut
ROUTER_3(config-if)# interface fa0/0
ROUTER_3(config-if)# desc Koneksi ke LAN C
ROUTER_3(config-if)# ip add 192.168.10.1 255.255.255.0
ROUTER_3(config-if)# no shut
ROUTER_3(config-if)# exit

Perhatikan perintah no ip routing, perintah ini berfungsi untuk membersihkan tabel routing, sedangkan perintah ip routing mengaktifkan kembali fungsi routing pada router. 
Sekarang kita cek tabel routing pada ROUTER_1, ROUTER_2 dan ROUTER_3 menggunakan perintah show ip route
Pada Router_1
ROUTER_1# show ip route
gambar show ip route ROUTER_1
Huruf C berarti "connected" atau "directly connected", terdapat 2 network yang terhubung langsung pada ROUTER_1 yaitu 172.16.0.0/30 dan 192.168.0.0/24.

Pada ROUTER_2
gambar show ip route ROUTER_2
 
 Pada ROUTER_3
gambar show ip route ROUTER_3

Pada ROUTER_1
ROUTER_1(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 172.16.0.2
ROUTER_1(config)#ip route  192.168.10.0 .255.255.255.0 172.16.0.2
ROUTER_1(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.252 172.16.0.2

Pada ROUTER_2
ROUTER_2(config)# ip route 192.168.0.0 255.255.255.0 172.16.0.1
ROUTER_2(config)# ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 S1/1

Pada ROUTER_3
ROUTER_3(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 172.16.1.1
ROUTER_3(config)#ip route 192.168.0.0 255.255.255.0 172.16.1.1 
ROUTER_3(config)#ip route 172.16.0.1 255.255.255.252 172.16.1.1

Sekarang kita akan mencoba tes koneksi menggunakan perintah ping
gambar hasil ping ROUTER_1
Pada ROUTER_2

gambar Hasil Ping ROUTER_2
Perhatikan pada ROUTER_2, setelah menambahkan perintah
ROUTER_2(config)# ip route 192.168.0.0 255.255.255.0 172.16.0.1
ROUTER_2(config)# ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 S1/1

tabel router berisi
S 192.168.10.0/24 is directly connected, Serial1/1
S 192.168.0.0/24  [1/0] via 172.16.0.1

Huruf "S" memberitahukan kita, ini adalah statis route, network 192.168.10.0 dan 192.168.0.0 adalah tujuan kemana paket diteruskan, khusus network 192.168.0.0 router akan mengirim paket ke 172.16.0.1, sedangkan [1/0] 1 adalah administrative distance (AD) dan 0 adalah metric.
Router akan memperlakukan  route statis yang menunjuk ke interface, sama dengan directly connected, sehingga mempunyai AD 0,  yang tidak ditampilkan pada tabel routing.
Download file konfigurasi gns3 disini dan disini