Router R1 dan R2 terkoneksi langsung melalui interface serial-nya. Menggunakan routing protocol RIP, kita ingin agar paket update yang dikirim dan diterima oleh router tersebut terotentikasi.
Konfigurasi interfase serial, agar kedua router terkoneksi
Tes koneksi antar router
Konfigurasi RIP versi 2
Ok... sebelum melanjutkan pada konfigurasi otentikasi, kita kembali ke basic. Kita aktifkan RIP pada kedua router.
Verifikasi RIP
Pastikan bahwa kedua router telah saling bertukar informasi,Setelah kita memastikan bahwa kedua router dapat mengirim dan menerima paket update, kita akan membuat key chain, key dan key string, yang akan digunakan untuk otentikasi.
Konfigurasi parameter otentikasi
catatan :
- key chain "kunci" tidak perlu sama pada kedua router
- nomor identifikasi "key 1" tidak perlu sama KECUALI menggunakan otentikasi md5
- "key string p4ssw0rd " adalah password sebenarnya, harus sama pada kedua router
Konfigurasi plain-text otentikasi
Verifikasi plain-text otentikasi
seperti kita lihat diatas, hasil dari perintah debug ip rip, passwordnya terlihat jelas. Pilihan labih baik adalah menggunakan otentikasi md5.
Konfigurasi dan verifikasi otentikasi md5
Mari kita setting otentikasi md5 pada Router R1, mengaktifkan debug pada Router R2 untuk melihat apa yang terjadi,
Pada Router R2,
Pada hasil perintah "debug ip rip " , kita dapat melihat R2 mengabaikan paket update yang diterima dari Router R1 dengan informasi "(invalid authentication)". Kemudian kita setting otentikasi md5 pada Router R2, informasi paket update dapat saling diterima oleh kedua router seperti yang terlihat pada hasil "debug ip rip" di Router R1
Otentikasi md5 pada cisco router sangat mudah untuk dikonfigurasikan, seperti yang terlihat dari tutorial diatas.
No comments:
Post a Comment