Routing Information Protocol atau RIP adalah salah satu routing protokol yang tertua, yang menggunakan hop count sebagai routing metric-nya
Karakter RIP
- Merupakan Distance Vector routing protocol murni
- Hop Count sebagai metric untuk memilih rute terbaik
- Maksimum hop count adalah 15, hop ke 16 dianggap unreachable
- Mengirimkan update lengkap tabel routingnya pada semua interface yang aktif setiap 30 detik
Versi RIP
Terdapat tiga versi dari routing protocol RIP:
1. RIP Version 1
- Clasfull routing protocol
2. RIP Version 2
Sama sperti RIP v1 tetapi dengan tambahan fitur
- Autentikasi MD5
- Support Classless IP Address
- Menggunakan ip multicast 224.0.0.9 untuk update tabel routing-nya
3. RIPng
- Autentikasi menggunakan IPSec
- Support IPv6
- compatible RIPv2 tetapi tidak dengan RIPv1
- menggunakan ip multicast FF02::9 untuk update
Konfigurasi Dasar
Konfigurasi RIP pada router Cisco sangat mudah dilakukan, hanya membutuhkan dua atau tiga perintah saja. Kita akan mencobanya menggunakan gns3. Gambar topologinya,
ios: c2600-ipbase.bin
Router R1
R1(config)# router rip
R1(config-router)# ver 2
R1(config-router)# network 192.168.0.0
R1(config-router)# network 192.168.1.0
R1(config-router)# network 192.168.2.0
R1(config-router)# passive-interface fa0/1
R1(config-router)# ^Z
Router R2
R2(config)# router rip
R2(config-router)# ver 2
R2(config-router)# network 192.168.0.0
R2(config-router)# network 192.168.1.0
R2(config-router)# network 192.168.2.0
R2(config-router)# ^Z
Router R3
R3(config)# router rip
R3(config-router)# ver 2
R3(config-router)# network 192.168.0.0
R3(config-router)# network 192.168.1.0
R3(config-router)# network 192.168.2.0
R3(config-router)# passive-interface fa0/1
R3(config-router)# ^Z
passive-interface
Pada topologi diatas, R1 dan R3 dapat di kategorikan sebagai stub network, network yang hanya mempunyai satu jalur masuk / keluar. Apakah perlu untuk update paket RIP pada interface fa0/1 di R1 dan R3 ? Tentu tidak, karena percuma.
Untuk mencegah RIP mengirim paket update, kita dapat menggunakan beberapa cara, salah satunya dengan menggunakan perintah passive-interface. Perintah ini akan membuat RIP menerima paket update, tapi tidak akan mengirim paket update.
Konfigurasi telah selesai, kita akan mencoba ping dari host C1 ke host C2,
ping berhasil, yang menunjukkan ada koneksi antara C1 dan C2. Perintah - perintah berikut berguna jika terjadi error dalam RIP
- show ip route
- show ip protocol
- debug ip rip
Pada artikel tentang statis routing, hanya terdapat sedikit router yang perlu dikonfigurasi. Bagaimana jika kita mempunyai banyak router dan menggunakan routing statis ?
Sudah tentu, kita akan mempunyai banyak rute yang menunjuk pada setiap network dan kita tidak mempunyai backup. Bagaimana jika salah satu link gagal ?
Routing dinamis adalah jawabannya. Routing dinamis akan mengirim informasi tentang network kepada tiap router yang berpartisipasi.
Ada 2 (dua) istilah yang mirip tetapi sangat berbeda artinya.
1. Routing Protocol
2. Routed Protocol
Routing protocol digunakan antar router untuk saling bertukar informasi tentang routing dan membangun tabel routing.
Routed protocol adalah protocol yang kita routing-kan contoh IPv4, Appletalk dll.
Ada 2 tipe routing protocol :
1. Interior Gateway Protocol, pertukaran informasi routing dalam satu Autonomous System (AS), contoh RIP, EIGRP, OSPF
2. Exterior Gateway Protocol, pertukaran informasi routing diantara beberapa Autonomous System (AS).
Berdasarkan cara kerjanya, routing protocol dibedakan menjadi 3:
1. Distance Vector, menggunakan algoritma yang sederhana, cocok digunakan untuk network skala kecil. Untuk penjelasan detail disini. Contoh routing protocol-nya adalah RIP
2. Link State, menggunakan algoritma routing yang kompleks, sering digunakan untuk network skala menengah sampai besar. Penjelasan detail disini. Contoh OSPF,IS-IS.
3. Balanced Hybrid/Hybrid, mempunyai fitur yang mirip Distance Vector dan Link State, contoh EIGRP.
Administrative Distance (AD)
Administrative Distance (AD) adalah ukuran kepercayaan suatu informasi routing yang diterima dari router tetangga. AD akan bernilai antara 0 - 255, dimana nilai 0 adalah rute paling terpercaya sedangkan nilai 255 paling tidak terpercaya.
Jika informasi rute mempunyai nilai AD yang sama, maka routing protocol akan menggunakan metric sebagai pembedanya. Tapi jika Ad dan Metric bernilai sama routing protocol akan me-load balance trafiknya.
Metric
Metric adalah cara untuk mengukur atau membandingkan. Routing protocol menggunakan metric untuk memilih rute terbaik ketika terdapat banyak rute yang menuju satu network yang sama.
Terdapat beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur metric diantaranya:
- Hop Count
- Bandwith
- Load
- Delay
- Reliability
- Cost
Penggunaan metric untuk routing protocol,
RIP : Hop Count, rute terbaik akan di-install pada tabel routing dengan nilai terendah.
EIGRP : Bandwidth, delay, reliability dan load, rute terbaik dipilih dengan nilai terendah yang dihitung dari 4 parameter ini, secara default hanya bandwidth dan delay yang digunakan
OSPF : Cost, rute terbaik digunakan dengan nilai cost terendah.
Oke, pertama kali yang diucapkan adalah SELAMAT ....!!! karena telah berhasil meng-install Slackware dengan sukses, dan kemudian mendapatkan prompt yang berkedip - kedip.
Tidak seperti distro linux yang lain, secara default Slackware booting pada runlevel 3 atau mode CLI.Jadi, apa yang akan kita lakukan sekarang ? Tentu saja, setting mesin kita agar dapat dipergunakan. Berikut hal yang sering saya lalukan bila untuk menyetting mesin Slackware. Disini saya menggunakan Slackware 13.37, untuk versi lainnya atau distro linux lain seharusnya settingan dasar ini dapat dilakukan.
Menambah User
Pada umumnya orang tidak akan menggunakan root account untuk pekerjaan sehari - hari. Jadi kita akan menambah user baru untuk pekerjaan sehari - hari, dan jika membutuhkan akses root dapat menggunakan su atau sudo. Pada terminal, kita masukkan perintah adduser ( untuk distro lain mungkin useradd ). Ikuti perintah sampai selesai.
Jika masih bingung, cek man page.
Basic Security
Ada 3 file yang perlu diedit yaitu hosts.allow, hosts.deny dan inetd.conf
Masuk ke directory etc
cd /etc
Backup file hosts.allow
cp hosts.allow hosts.allow.BAK
Edit file hosts.allow menggunakan editor favorit kalian, tambahkan baris
ALL : 127.0.0.1
ALL : 192.168.1.
Dengan menambahkan baris ALL : 127.0.0.1, kita mengijinkan localhost untuk mengakses service pada mesin ini :) , dan baris ALL : 192.168.1. mengijinkan LAN untuk mengakses mesin ini (disini saya menggunakan jaringan 192.168.1.0 / 24).
Edit file hosts.deny, tambahkan baris ALL : ALL yang berarti menolak akses untuk semua orang.
Arti dari konfigurasi kedua file diatas adalah akses untuk semua orang ditolak kecuali akses untuk orang yang terdapat di hosts.allow.
Edit file inetd.conf, tambahkan tanda pagar (#) pada seluruh baris yang ada kecuali baris auth, yang digunakan untuk otentikasi.
Konfigurasi Audio
Pada Slackware 13.37 audio seharusnya sudah terdeteksi secara otomatis. Berikut langkah - langkah standar untuk setting audio
#alsaconf
#alsamixer
#alsactl store
Membuat database dari filesystem
Jalankan perintah updatedb, sehingga kita mempunyai index file yang terdapat dalam komputer.
X-Windows
Jalankan saja startx, pada Slakware 13.37 seharusnya sudah otomatis, kecuali jika kita membutuhkan driver dari pihak ketiga (jika video card-nya ATI atau NVDIA). Untuk mengkonfigurasi video adapter jalankan perintah XOrg -configure .
Mode GUI
Edit file "/etc/inittab" ganti default runlevel dari 3 (console) ke 4 (GUI). Jika ingin gonta-ganti dari console ke GUI gunakan saja perintah init, dan asiknya tidak perlu reboot.
Rerunning Setup
Jika kita butuh untuk menjalankan kembali setup --untuk mengaktifkan script atau mengganti zona waktu, atau apalah terserah -- jalankan saja pkgtool sebagai root.,