Showing posts with label Routing. Show all posts
Showing posts with label Routing. Show all posts

OSPF Single Area

Pada artikel ini, kita telah berkenalan sedikit dengan ospf, tipe area pada ospf, tipe Link State Advertisement (LSA) dan cara kerja ospf. 

Menggunakan topologi berikut, kita akan belajar cara konfigurasi dasar ospf 
topologi ospf configuration

Konfigurasi OSPF 

Perhatikan pada topologi di atas, router R1 dihubungkan dengan interface serial pada router R2. Router R3 di hubungkan dengan interface fast ethernet dengan router R2. Ketiga router berada dalam satu area, area 0 atau area backbone.  
Network 172.16.0.0/24 adalah LAN pada router R1 L
Ok kita konfigurasikan ospf pada ketiga router. 


Router R1
R1# configure terminal
R1(config)# router ospf 1
R1(config-router)# network 12.12.12.0 0.0.0.3 area 0
R1(config-router)# network 172.16.0.0 0.0.0.255 area 0
R1(config-router)# network 200.0.0.1 0.0.0.0 area 0
R1(config-router)# exit

Router R2
R2# configure terminal
R2(config)#router ospf 100
R2(config-router)# network 0.0.0.0 255.255.255.255 area 0
R2(config-router)# exit
R2(config)#

Router R3
R3# configure terminal
R3(config)# interface fastEthernet 0/0
R3(config-if)# ip ospf 1 area 0 
R3(config-if)# interface loopback 0
R3(config-if)# ip ospf 1 area 0
R3(config-if)# interface loopback 1
R3(config-if)# ip ospf 1 area 0
R3(config-if)# exit
R3(config)# router ospf 1
R3(config-router)# router-id 10.10.10.10 

Cara konfigurasi pada router R1 adalah yang paling umum, dimana kita mengaktifkan routing protokol ospf pada router cisco, meng-advertise network dan menentukan area. Pada router R2 adalah versi singkatnya, daripada menggunakan ip address network yang akan diadvertise, kita gunakan wildcard -nya, sehingga perintah "network 0.0.0.0 255.255.255.255 area 0" berarti semua ip address pada interface aktif (up/up) akan dimasukkan dalam area 0.

Pada router R3, kita mengkonfigurasikan ospf langsung dibawah interface, sintaks-nya adalah ip ospf ospf-process area-ospf.  

Rentang nilai proses ospf ini adalah 1 - 65535, dan tidak perlu sama untuk setiap router.

Router ID 

Setiap proses ospf membutuhkan Router ID (RID). Router ID ini di gunakan untuk membangun database-nya. RID ini ditentukan dari 
  1. perintah router-id, (pada router R3)
  2. Ip Address tertinggi interface loopback, (pada router R1)
  3. Ip Address tertinggi interface aktif. (pada router R2)
router ID


Verifikasi Ospf

Untuk verifikasi ospf, kita dapat menggunakan perintah berikut 

show ip protocols
show ip protocols
 
show ip ospf interface brief
show ip ospf interface brief

show ip ospf neighbors
show ip ospf neighbor

show ip ospf database 
Ini adalah topologi lengkap jaringan ospf. Dalam satu area, database ini sama. 
show ip ospf database R2
database router R2
show ip ospf database R1
database router R1
show ip route
show ip route

Download file konfigurasi "ospf single area" ini disini.

OSPF Basic

OSPF atau Open Shortest Path First adalah jenis link state routing protokol. OSPF bersifat open standar yang berarti router yang berbeda merk -tidak hanya router cisco- dapat menggunakan routing protokol ini. Link adalah interface dari router dan state adalah deskripsi dari interface dan bagaimana interface itu terkoneksi dengan router. Ospf menggunakan metrik cost sebagai dasar untuk menentukan path ke destination network.

Link state protokol akan mempunyai topologi yang lengkap tentang jaringan, tidak seperti distance vector (eigrp, rip) yang hanya mengetahui network dari neighbor-nya. 
Mungkin perumpamaan yang tepat adalah jika kita berkendara dan menentukan arah berdasarkan papan penunjuk jalan (yang berwarna hjiau, besar, biasanya terletak dipersimpangan jalan) seperi kita menggunakan routing protokol eigrp , sedangkan menggunakan routing protokol ospf seperti menggunakan sistem gps, yang mempunyai peta jalan yang lengkap.

Saat Ospf diaktifkan pada router cisco, ospf akan mengirimkan link-state advertisements (LSA) pada semua interface yang terlibat dan juga menerima LSA dari router tetangga. LSA dapat diibaratkan sebagai potongan - potongan kecil gambar puzzle. Gambar puzzle ini ini disebut Link-state Database (LSDB). LSDB ini disebut topologi, dan ini adalah peta jaringan.

Begitu semua router mempunyai topologi lengkap, ospf akan menghitung menggunakan algoritma Djikstra (sebuah metode untuk menghitung jarak terpendek, Shortest Path First) untuk berbagai network tujuan. OSPF Topologi

Ospf bekerja dalam konsep area, dan secara default setidaknya harus ada sebuah area. Area ini disebut area 0 atau area backbone

Pada gambar diatas terdapat area 1, area 2 dan area 3. Semua area ini harus terhubung dengan area backbone. Jika kita ingin pergi dari area 1 ke area 3 kita harus melewati area bacbone, begitu juga dari area 2 ke area 1 harus melewati area backbone ini.

Tipe - tipe area

Ada beberapa macam area yang dikenal oleh ospf,
  1. Standar area, ini adalah area default dari ospf, di dalam nya terdapat area backbone dan area lainnya. Router yang menghubungkan area yang berbeda disebut Area Border Router (ABR), dan router ospf yang terhubung dengan routing protokol lainnya (eigrp, rip, bgp) disebut Autonomous System Boreder Router (ASBR).
  2. Stub area
  3. Not-So-Stubby Area (NSSA),
  4. Totally Stub Area,

Tipe - tipe LSA

  • Router LSA
  • Network LSA  
  • Summary (ospf v2) / Inter-area prefix LSA (ospf v3)
  • ASBR summary (ospf v2) / Inter-area router (ospf v3)
  • External Link (ospf v2) / AS-External LSA (ospf v3)
  • Multicast ospf (tidak di support olsh IOS Cisco)
  • NSSA external link (ospf v2) / tipe 7 LSA (ospf v3)
  • Link LSA (ospf v3)
  • Intra-area prefix LSA (ospf v3)


Cara kerja OSPF

packet hello ospf
Ospf bekerja dengan cara berbeda dibandingkan dengan rip atau eigrp. Saat kita mengaktifkan ospf, router akan mulai mengirimkan paket hello pada tetangganya. Isi dari paket hello ini adalah, 
  1. Router ID, setiap router ospf harus mempunyai ID unik. ID ini dapat kita berikan dengan perintah router ID. Ospf secara otomatis akan memilih Router ID berdasarkan (a). IP Address tertinggi dari interface loopback, dan (b.) Ip Address tertinggi dari interface yang aktif.  
  2. Hello / Dead interval *, selang waktu ospf mengirimkan dan mendengarkan paket Hello. Jika ospf tidak mendengar paket hello dari neighbor-nya , ospf akan menganggap neighbornya "dead".
  3. Neighbors , router lain dimana ospf saling membentuk neighbor. 
  4. Area ID *, Ini area dimana ospf beroperasi
  5. Router Priority, nilai ini digunakan untuk pemilihan Designated Router / Backup Designated Router (DR/BDR) dalam network multiaccess seperti LAN, Fddi atau Token Ring.
  6. DR dan BDR IP Address, IP Address dar DR/BDR
  7. Authentication password *, password yang digunakan untuk otentikasi. OSpf mendukung 2 jenis otentikasi, clear text dan md5.
  8. Stub Area Flag *, on jika area didefinisikan sebagai area stub 
Ket: * = harus sama pada kedua router 

Multiple Autonomous System EIGRP


Setelah membaca artikel tentang penggabungan routing protokol dan melakukan praktek redistribusi routing protokol rip-eigrp, kita tahu bawah router cisco mempunyai kemampuan untuk menjalankan routing protokol yang berbeda dalam satu router. 
Bagaimana jika router cisco menjalankan 2 atau lebih routing protokol yang sama ?

Kita akan cari tahu jawabannya melalui lab berikut ini. Topologi yang akan kita gunakan seperti dibawah ini

topologi jaringan eigrp eigrp
Router R1 terhubung dengan network 10.10.10.0 /24 - 10.10.15.0/24. Router R3 terhubung dengan network 20.20.20.0 /24 - 20.20.25.0 /24. 

Kita konfigurasikan EIGRP 10 pada router R1 dan EIGRP 20 pada router R2. Cara konfigurasi EIGRP dapat dilihat disini, jangan lupa nonaktifkan fitur auto summary.


Sekarang kita konfigurasikan router R2

R2# configure terminal
R2(config)# router eigrp 10
R2(config-router)# no auto-summary
R2(config-router)# network 12.12.12.0 255.255.255.252
R2(config-router)# redistribute eigrp 20 metric 100000 100 255 255 1500
R2(config-router)#
R2(config-router)# router eigrp 20
R2(config-router)# network 23.23.23.0 0.0.0.3
R2(config-router)# no auto-summary
R2(config-router)# redistribute eigrp 10 metric 100000 100 255 255 1500
R2(config-router)#end

Perhatikan perintah "network 12.12.12.0 255.255.255.252" dan "network 23.23.23.0 0.0.0.3". Eigrp dapat menggunakan netmask biasa dan wildcard masking. Netmask ini secara otomatis akan diubah menjadi bentuk wildcard masking pada file konfigurasi (running-config).
 show running config
Untuk nilai metrik , kita mengambil datanya dari interface yang digunakan.
show interface fa1/0

Ok, sekarang semua telah dikonfigurasikan sesuai topologi diatas, kita lihat routing protokol pada router R2
show ip protocols

Walaupun router cisco dapat digunakan untuk menjalankan routing protokol EIGRP dengan  AS yang berbeda, tetapi cisco tidak menyarankan hal demikian karena dapat mengakibatkan kekacauan dalam tabel routing. Untuk lebih jelas dapat dibaca disini.
File konfigurasi dapat di download disini.
catatan:
Nilai MTU dapat dilihat disini

Redistribute Rip Eigrp

Pada artikel lalu, kita telah mempelajari cara menggabungkan rute statis dan eigrp dalam satu network. Yang menarik adalah, rute statis tidak menggunakan metrik sedangkan routing dinamis (eigrp) menggunakan metrik untuk menentukan jalur terbaik menuju destination network. Sehingga dalam redistribusi rute statis ke eigrp kita tidak perlu memberikan nilai metrik untuk rute statis. Tapi dalam dunia nyata, sebaiknya kita memberikan nilai metrik pada rute statis yang diinjeksikan pada eigrp.

Bagaimana dengan menggabungkan roting protokol RIP ke routing protokol EIGRP atau sebaliknya?
RIP mengunakan hop-count sebagai metriknya, sedangkan eigrp menggunakan bandwidth, delay, load dan reliability sebagi parameter untuk menghitung metriknya 

OK, kita akan belajar cara menggabungkan EIGRP dan RIP, dengan studi kasus seperti dibawah ini.

Skenario
Kalian adalah network administrator perusahaan PT. ABC. Perusahaan ini baru saja membeli perusahaan XYZ. Sebagai network engineer, kalian di kontrak untuk menyatukan network pada dua perusahaan yang baru bergabung tersebut. Perusahaan XYZ menggunakan routing protokol RIP pada network-nya, dan perusahaan PT.ABC menggunakan routing protokol EIGRP dengan topologi sebagai berikut,
topologi jaringan rip-eigrp

Ok, mari kita mulai. 
Pertama kita konfigurasikan router R1, router R2 dan router R3 menggunakan RIP versi 2. Khusus router R3 hanya network 13.13.13.0/30 yang di advertise. Lakukan ping untukl mencapai full connectivity. Cara konfigurasi dapat diihat disini. Kemudian konfigurasikan router R3, router R4 dan router R5 menggunakan routing protokol EIGRP AS 10. Cara konfigurasi dapat dilihat disini.

Ok sekarang mari kita lihat routing protokol apa saja yang berjalan di router R3, menggunakan perintah "show ip protocols"
show ip protocols rip eigrp

Dapat kita lihat, router R3 menjalankan routing protokol eigrp dan rip dan network mana saja yang ikut berpartisipasi.

Redistribute RIP EIGRP 

Ok sekarang kita injeksikan routing protokol rip pada eigrp dan sebaliknya,  sehingga semua network dapat saling berkomunikasi. 

R3#
R3# configure terminal 
R3(config)# router rip
R3(config-router)# redistribute eigrp 10 metric 3
R3(config-router)# router eigrp 10
R3(config-router)# redistribute rip 100000 100 128 128 1500 
R3(config-router)# end
R3#

Perhatikan perintah "R3(config-router)# redistribute eigrp 10 metric 3", karena RIP menggunakan hop-count sebagai metrik-nya disini kita masukkan 3 sebagai nilai metrik untuk eigrp (yang di injeksikan pada rip). 

Sedangkan perintah "R3(config-router)# redistribute rip 100000 100 128 128 1500" adalah nilai metrik untuk router rip (yang diinjeksikan pada eigrp). 

Kita lihat lagi bagaimana status routing pada router R3
show ip protocol R3

Dari gambar diatas, terlihat routing protokol eigrp telah diinjeksikan pada  RIP dan begitu juga sebaliknya. Untuk memperjelas hal ini kita lihat tabel routing pada router R1 dan R4

tabel routing R1
show ip route router cisco R1

tabel routing R4
show ip route router cisco R4


Dari gambar tabel routing diatas, terlihat network 4.4.4.0 dan 5.5.5.0 muncul pada router R1 dengan Administrative distance 120 dan metrik 3, network 1.1.1.0 dan 2.2.2.0 muncul pada tabel routing router R4. 

OK sekarang kita lakukan tes ping dari router R1 dan router R4
hasil ping Router R1
hasil ping Router R4

File konfigurasi gns3 dapat didownload disini.

Menggabungkan Routing Protokol yang Berbeda

Telah kita ketahui bahwa fungsi router adalah meneruskan paket data dalam jaringan komputer (network), dengan ip address yang berbeda. Untuk tujuan tersebut kita dapat menggunakan routing statis ataupun routing dinamis, tergantung situasi kondisi.

Bagaimana jika berhadapan dengan situasi dimana kita harus menggabungkan 2 atau lebih, routing protokol yang berbeda? 

Redistribusi adalah jawabannya. Dengan teknik ini, memungkinkan kita untuk menggabungkan satu routing protokol ke routing protokol lainnya. 

Pada cisco router, kita menggunakan perintah redistribute untuk menggabungkan routing protokol yang berbeda.

Ok langsung saja, kita praktekkan menggunakan gns3, dengan topologi seperti dibawah ini.
EIGRP Redistribute Static

Pada topologi diatas Divisi Sales menggunakan routing statis untuk jaringan komputernya. Router R1 terhubung pada network 1.1.1.1 /32 dan network 100.100.100.1/32. (di wakilkan dengan interface loopback pada gns3). Sedangkan network pada Divisi Iklan menggunakan routing protokol EIGRP. Router R3 mempunyai rute statis menuju network 1.1.1.1 /32 dan network 100.100.100.1 /32.

EIGRP Redistribute Static

Kita konfigurasikan Divisi Sales menggunakan statis routing, caranya dapat dibaca disini. Untuk Divisi Iklan kita konfigurasikan menggunakan EIGRP AS 10, dan non aktifkan auto-summary. Cara konfigurasi EIGRP dapat dibaca disini

Kita lihat tabel routing router R1

show ip route Router cisco R1

Pada tabel routing R1 muncul "Gateway of last resort is 12.12.12.2 to network 0.0.0.0". Ini adalah hasil perintah : 

R1(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 12.12.12.2

yang berarti semua routing menuju kemana saja (selain yang directly connected) akan dialihkan ke next hop 12.12.12.2.

Sekarang kita lihat tabel routing R3
 show ip route Router cisco R3
Tabel routing R3 belum mempunyai rute menuju ke network 1.1.1.1/32 dan network 100.100.100.1/32 yang terletak dibelakang router R1.

Sekarang kita konfigurasikan router R2 Divisi Iklan dan Divisi Sales menggunakan redistribute (pastikan EIGRP telah dijalankan di R2, dan network . Sintaksnya adalah :

redistribute  [tipe] [metrik] (optional)

redistribute : menginstruksikan pada EIGRP, kita akan menginjeksikan network luar
tipe : tipe routing protokol yang akan kita injeksikan pada EIGRP.
metrik : metrik EIGRP. Sebenarnya tanpa nilai metrik, EIGRP secara otomatis akan memberikan nilai metrik, untuk routing dinamis kita harus memberikan nilai metriknya.

berikut potongan "running-config" dari router R2
!
 router eigrp 10
 redistribute static
 network 2.2.2.2 0.0.0.0
 network 12.12.12.2 0.0.0.0
 network 23.23.23.1 0.0.0.0
 no auto-summary
!

Setelah perintah redistribute diberikan pada EIGRP, kita lihat apa yang terjadi pada router R3
show ip route redistribute R3

Pada tabel routing router R3 muncul rute menuju network 1.1.1.1 dan network 100.100.100.1. Perhatikan code-nya D EX yang berarti EIGRP eksternal dengan nilai AD 170.

Kita tes ping network 1.1.1.1/32  dan network 100.100.100.1 dari R3,
Hasil tes ping Router R3

Untuk memastikan, kita tes ping 3.3.3.3 dari router R1,

Hasil tes ping Router R1

File konfigurasi gns3 dapat di download disini.

Konfigurasi EIGRP Stub Network

Pada umumnya network stub dikonfigurasikan pada topologi star atau "hub and spoke". Tipe konfigurasi ini pada umumnya ditemui pada jaringan WAN, dimana router distribusi (hub) terkoneksi secara langsung pada WAN, atau seringkali terkoneksi pada router lainnya.
topologi hub and spoke

Pada tipe jaringan "hub and spoke", router akses (spoke) harus meneruskan semua traffic non-lokal pada router hub, sehingga router spoke ini tidak perlu mempunyai tabel routing seluruh jaringan.

EIGRP Network Stub 

Ketika menggunakan routing protokol EIGRP, kita harus mengkonfigurasi router hub dan router spoke menggunakan routing protokol EIGRP, dan hanya routing spoke saja yang dikonfigurasi sebagai stub.  
Cisco router dengan versi IOS 12.4 ke atas mendukung EIGRP stub dengan tipe 
  • connected
  • leak-map
  • receive-only
  • redistribute
  • static
  • summary
Dari nama - nama tipe diatas, kita sudah dapat menduga jenis network yang di-advertise oleh EIGRP. Secara default, EIGRP stub hanya mengumumkan (advertised) network yang "directly connected" dan summary.

Konfigurasi EIGRP stub


topologi eigrp stub

Pada topologi diatas, cisco router Cabang-A dapat mengakses corporate network dan Internet hanya melalui router hub (router Core_1). Percuma saja jika router Cabang-A mempunyai tabel routing lengkap karena akses ke corporate network dan internet akan selalu melalui router Core_1. Dengan meng-konfigurasi router Cabang-A sebagai stub, akan menghemat bandwith dan memori.

Ok mari kita konfigurasi EIGRP agar semua network dapat terkoneksi (full connectivity) dan kita lakukan summary secara manual pada ip address 172.16.10.0 /24 - 172.16.15.0 /24. 
Kita lihat tabel routing router Core_1,

show ip route cisco router

Dari gambar diatas, network 172.16.10.0 /24 - 172.16.15.0 /24 tidak muncul dalam tabel routing Core_1, network diringkas menjadi 172.16.8.0 /21. Caranya dapat dibaca disini

Untuk simulasi perubahan network, kita matikan interface loopback 0 pada router Backup_1 dengan memberikan perintah "shutdown".  Mari kita lihat lagi tabel routing Core_1.
topologi change
Setelah memberikan perintah "shutdown " pada router Backup_1, terjadi perubahan topologi. network 1.1.1.0/24 tidak muncul dalam tabel routing Core_1. Kita lihat apa yang terjadi pada router Cabang-A.
debug eigrp packet query cisco router
Terlihat bahwa router Core_1,  mengirim paket query kepada router Cabang-A. Inilah yang yang akan terjadi pada router Cabang-A. Router Core_1 (hub) akan terus mengirimkan paket query kepada router Cabang-A (spoke) jika terjadi perubahan topologi. Proses ini akan menggunakan memori dan resource pada kedua router. Bayangkan jika terjadi pada ratusan router, yang dapat mengakibatkan router dalam keadaan Stuck In Active (SIA).

Mari kita konfigurasikan router Cabang-A sebagai stub, dengan memberikan perintah "eigrp stub".

Cabang-A# configure terminal
Cabang-A(config)#  router eigrp 15
Cabang-A(config-router)# eigrp stub
Cabang-A(config-router)# ^Z

Setelah kita konfigurasi stub pada router Cabang-A, simulasikan lagi perubahan topologi seperti diatas, dan amati hasil perintah "debug eigrp query" pada router Cabang-A.
debug eigrp packet query cisco router stub

Router Cabang-A tidak lagi menerima query dari router Core_1. 
Secara umum dapat dikatakan bahwa mengkonfigurasikan router yang terletak di ujung jaringan (router spoke) sebagai stub dapat meningkatkan performa network, mengurangi resource router dan konfigurasi router yang lebih sederhana.

File konfigurasi gns3 dapat didownload disini atau disini

Summarization secara Manual

Route summary atau dikenal juga sebagai route aggregation atau supernet adalah metode yang dikembangkan untuk meminimalkan tabel routing. Manfaat lain dari metode ini adalah meminimalkan overhead router ketika memproses pencocokan rute dari paket - paket data. 
Supernetting memerlukan routing protokol yang mendukung CIDR. RIPV2, EIGRP, IS-IS, OSPF dan BGP adalah routing protokol yang mendukung route summarization.
route summary supernet route aggregation

Tergantung pada routing protokol yang didukung, Cisco IOS secara default akan melakukan summarization ip address pada class defaultnya.  Untuk ip address class A akan di summary pada default netmasknya 255.0.0.0 ( CIDR /8 ), ip address class B pada netmask 255.255.0.0 (/16) dan ip address class C pada mask 255.255.255.0  (/24).  Walaupun route aggregation ini berguna, tetapi bukan tanpa resiko, perhatikan topologi di bawah ini,
route summarization risk
Router R1, R2 dan R3 menjalankan routing protokol EIGRP. Secara default EIGRP akan melakukan summarization pada network yang di-advertise. Jika ada paket data yang menuju network 172.16.1.0, router R1 akan kebingungan untuk meneruskan paket tersebut apakah ke router R2 atau router R3. 


Manual Summarization


Untuk melakukan summary secara manual adalah dengan mengubah ip address  dalam bentuk binari, kemudian melakukan pengenalan pola pada order bit tertinggi. 
Misalkan sebuah router mempunyai network berikut dalam tabel routingnya,
172.16.83.0 /24
172.16.84.0 /25
172.16.85.0 /24
172.16.86.0 /25172.16.88.0 /25
172.16.89.0 /25
172.16.90.0 /24
172.16.91.0 /24

Ubah ip address dalam bentuk binari seperti dibawah ini,
Route summarization

Kemudian mencari dan menetapkan pola yang sama pada order bit tertinggi. Pada gambar diatas ditunjukkan dengan warna merah, bit sisanya di set ke nol (0). Netmask dihitung dari jumlah bit yang sama. Sehingga ip address summary-nya adalah 172.16.80.0 dan netmasknya adalah /20 (CIDR) atau 255.255.240.0

Ip address summary juga termasuk network 172.16.80.0, 172.16.81.0, 172.16.82.0, 172.16.87.0,  172.16.92.0, 172.16.93.0, 172.16.94.0 dan 172.16.95.0. Sehingga harus dipastikan network- network yang hilang ini tidak muncul dari luar router.

Berkenalan dengan Stub Network


Analogi yang tepat mengenai stub network adalah pulau yang hanya mempunyai satu jembatan yang menghubungkan pulau tersebut dengan daratan utama. Tidak ada transportasi laut ataupun udara. Orang - orang keluar masuk pulau hanya melalui jembatan tersebut.
Dengan analogi diatas, kita dapat mendeskripsikan stub network sebagai  network yang hanya mempunyai satu jalan keluar atau masuk. 
topologi network stub

Perhatikan Router R2 pada gambar diatas, router R2 mempunyai beberapa LAN yang terkoneksi langsung dan hanya mempunyai satu jalur keluar dan masuk melalui interface fast ethernet 0/0 menuju Router R1-HQ. Secara umum dapat dikatakan bahwa network pada router R2 dapat disebut sebagai stub network, karena network ini tidak menuju network lain. Router R2 adalah akhir dari jaringan.


Tabel routing router R2 dapat disederhanakan dengan menggunakan default route, dengan R1-HQ menjadi next hop, atau menggunakan exit interface fa0/0. 

Pada topologi diatas, router R1-HQ akan dikenal sebagai transit network dan router R1-HQ disebut sebagai transit router.

Tantangan : Ada berapa stub network pada topologi diatas ?

Verifikasi dan Troubleshooting EIGRP

Sebagai salah satu distance vector routing protocol popuker, EIGRP sering digunakan untuk jaringan komputer skala menengah. Dengan skalabilitas ini, akan berakibat pada design jaringan yang kompleks, konfigurasi, maintenance dan troubleshooting. 
Troubleshooting routing dinamik membutuhkan pemahaman yang menyeluruh bagaimana routing protokol itu  bekerja. Beberapa isu terjadi pada semua routing protokol, isu yang lain mungkin terjadi pada routing protokol tertentu.

Berikut beberapa isu yang berhubungan dengan routing protokol EIGRP
  • EIGRP neigbor relationship, jika routing protocol membentuk adjcencies dengan neighbor-nya.
  • Tabel routing EIGRP,  cek tabel routing jika ada sesuatu yang tidak diharapkan seperti rute yang hilang atau rute yang tidak diharapkan.
  • EIGRP Authentication, jika otentikasi tidak berhasil, maka EIGRP tidak akan membentuk neighborship.
Beberapa perintah yang dapat digunakan adalah 
  • show ip protocols
  • show ip eigrp neighbors
  • show ip eigrp topology
  • show ip eigrp interface 
  • debug eigrp packets

show ip protocols

Perintah ini menampilkan routing protokol yang mana yang aktif beserta statusnya.show ip protocols
Pada gambar diatas, ditampilkan routing protokol yang aktif adalah EIGRP beserta nomor AS-nya, rute network-nya dan informasi Administrative Distance.

show ip eigrp neigbors

Perintah ini menampilkan informasi tentang neighbor yang ditemukan oleh EIGRP, dan status neighbor aktif atau pasif.
show ip eigrp neigbors

proccess 100 : nomor proses sama dengan nomor AS
address : ip address dari neigbor 
interface : Interface yang menerima paket hello dari neighbor
holdtime : waktu yang digunakan oleh EIGRP untuk
uptime : lamanya waktu sejak pertama kali eigrp menerima paket hello dari neighbor-nya
Q count : banyaknya paket eigrp (update, query, reply) yang menunggu untuk dikirim.
SRTT : Smooth round trip time, lamanya waktu untuk mengirim paket EIGRP
RTO : Retransmission Timed Out
Sequence number : nomor urutan terakhir dari paket eigrp yang diterima

show ip eigrp topology

Menampilkan tabel topologi EIGRP, status dari rute EIGRP, successor dan feasible distance.
show ip eigrp topology
Pada gambar diatas, feasible distance ke 192.168.10.0/24  adalah 30720 melalui 172.16.12.2. Link ini dalam keadaan pasif -kode P- yang berarti baik. Jika aktif, EIGRP sedang melakukan perhitungan ulang, yang berarti ada perubahan topologi. 

show ip eigrp interface

perintah ini akan menampilkan interface yang aktif menjalankan EIGRP

interface : interface dimana EIGRP dokonfigurasikan
peers : jumlah directly connected dari neighbor EIGRP
Xmit Queue Un/Reliable :  jumlah paket yang tersisa dalam antrian
Mean SRTT : nilai rata - rata SRTT
Pacing time Un/Reliable : waktu tunggu setelah mengirimkan paket 
Multicast Flow Timer : waktu untuk menuggu paket ack multicast sebelum mengirim paket multicast berikutnya
Pending Routes : --please google it -- , jika nomor ini tinggi, cpu load akan tinggi juga

debug eigrp packets

perintah ini akan membantu kita untuk menganalisa paket yang dikirim atau diterima, status otentikasi. Gunakan pada waktu traffik pada network rendah. 
debug eigrp packets

Konfigurasi Load Balance Unequal Cost Path EIGRP


Pada artikel lalu, kita telah belajar cara konfigurasi load balancing menggunakan routing protocol EIGRP. Tipe load balancing yang digunakan adalah Equal Cost yang berarti link - link mempunyai nilai metrik yang sama. 
Telah kita ketahui EIGRP menggunakan 4 parameter untuk menghitung metrik. Parameter - parameter itu adalah
  • Bandwidth 
  • Delay
  • Load
  • Reliability
Secara default EIGRP hanya menggunakan Bandwidth dan Delay. Informasi ini dapat kita peroleh dari perintah "show ip protocol".

 show ip protocol
Dari hasil perintah diatas K1 = bandwidth, K2  = load, K3 = delay, K4 = reliability, K5 = MTU. Nilai K5 tidak pernah dimasukkan dalam perhitungan metrik.
Kita akan menggunakan topologi yang sama seperti pada lab equal cost. Untuk membuat link-nya Unequal, gunakan perintah "bandwidth [besar-bandwidth]". 
Router R1
R1(config)# interface fa0/0
R1(config-int)# bandwidth 5000
R1(config-int)# end

Dengan perintah bandwidth, kita mengubah nilai bandwidth pada interface fast ethernet 0/0, sehingga dalam perhitungan metrik, nilai metrik pada interface fast ethernet 0/0 akan berbeda dengan nilai metrik pada interface fast ethernet 0/1 dengan tujuan yang sama, network 20.2.2.0.
Kita lihat tabel routing pada router R1,
sh ip route



Bagaimana Cara Konfigurasi Load Balancing Unequal Cost Path ?

Untuk meng-konfigurasi, gunakan perintah "variance [1 - 128]". Perintah variance berfungsi sebagai multiplier. Agar load balancing dapat terjadi, ada kondisi yang harus dipenuhi,
  • Metrik dari link lain (feasible successor) harus kurang dari nilai FD successor dikali nilai variance.
Ok, kita berikan perintah variance pada router R1

R1(config)# router eigrp 100
R1(config-router)# variance 5
R1(config-router)# end

Tips: set variance = 1, kemudian 2 dan seterusnya sambil cek tabel routing. Lakukan terus sampai link yang lain muncul pada tabel routing. Pada lab ini, nilai variance = 5. 

Cek tabel routing 
show ip route variance
Terlihat ada dua link menuju network 20.2.2.0 melalui 2.2.2.2 dan melalui 1.1.1.2.
Kita coba traceroute ke network 20.2.2.0
traceroute

File konfigurasi lab gns3 ini, dapat di download disini dan disini.

Konfigurasi Load Balancing Equal Cost Path pada EIGRP

Load Balancing adalah kemampuan router untuk membagi traffik menuju destination network yang mempunyai nilai metrik yang sama melalui lebih dari satu link (jalur routing). Load balancing dibedakan menjadi 2 jenis
  1. Equal Cost Path, jika link - link mempunyai nilai metrik sama, yang dilaporkan oleh routing protocol (RIPv2, EIGRP, OSPF, BGP) 
  2. Unequal Cost Path, jika link - link mempunyai nilai metrik yang tidak sama
Load balancing akan meningkatkan pemanfaatan segmen jaringan, sehingga meningkatkan netwok utilization. Secara default, router cisco yang menjalankan EIGRP mendukung load balancing hingga 4 link (path) yang mempunyai metrik yang sama. Tergantung dari versi IOS yang digunakan, pada Cisco IOS ver 12.4, EIGRP mendukung hingga 16 path.

Konfigurasi Equal Cost Path 

Berikut topologi lab yang akan kita gunakan untuk melakukan load balancing menggunakan routing protocol eigrp dan verifikasi menggunakan perintah traceroute.
Load balancing EIGRP topologi

Router R1
R1# configure terminal
R1(config)# interface loopback 0
R1(config-int)# ip address 10.1.1.1 255.255.255.0
R1(config)# interface fa0/0
R1(config-int)# ip address 1.1.1.1 255.255.255.252 
R1(config-int)# no shutdown
R1(config-int)# interface fa0/1
R1(config-int)# ip address 2.2.2.1 255.255.255.252
R1(config-int)# no shutdown
R1(config-int)# end

Router R2
R2# configure terminal
R2(config)# interface loopback 0
R2(config-int)# ip address 20.2.2.2 255.255.255.0
R2(config)# interface fa0/0
R2(config-int)# ip address 1.1.1.2 255.255.255.252 
R2(config-int)# no shutdown
R2(config-int)# interface fa0/1
R2(config-int)# ip address 2.2.2.2 255.255.255.252
R2(config-int)# no shutdown
R2(config-int)# end


Setelah mengkonfigurasi interface pada kedua router, kita aktifkan eigrp dan advertise networknya.
Router R1

router  eigrp 100
network 1.1.1.0 0.0.0.3
network 2.2.2.0 0.0.0.3
network 10.1.1.0 0.0.0.255
no auto-summary
!

Router R2
!
router eigrp 100
network 1.1.1.0 0.0.0.3
network 2.2.2.0 0.0.0.3
network 20.2.2.0 0.0.0.255
maximum-paths 16
no auto-summary
!

Perhatikan, pada konfigurasi EIGRP router R2, terdapat perintah "maximum-path 16". Perintah ini akan membuat EIGRP me-load balancing hingga 16 path. Sehingga pada tabel routing akan muncul 16 path yang menuju satu destination network.

Verifikasi 

Kita gunakan perintah "show ip route" dan "show ip route eigrp" dari router R2.  

Kedua link telah muncul pada tabel routing router R2, yang menandakan bahwa eigrp telah melakukan load balancing. Kita tes load balancing-nya dengan menggunakan perintah traceroute dari router R2.

traceroute

Traceroute pertama, paket akan melalui 1.1.1.1 dan pada traceroute yang kedua paket melalui 2.2.2.1. 
File konfigurasi gns3 dapat didownload disini dan disini.